Advertisement

Facebook & Google Bantah Beri Akses Data Rahasia ke Pemerintah AS

Redaksi Solopos
Jum'at, 07 Juni 2013 - 18:55 WIB
Jumali
Facebook & Google Bantah Beri Akses Data Rahasia ke Pemerintah AS

Advertisement

[caption id="attachment_413585" align="alignleft" width="150"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/06/07/facebook-google-bantah-beri-akses-data-rahasia-ke-pemerintah-as-413584/facebook-dan-google" rel="attachment wp-att-413585">http://images.harianjogja.com/2013/06/facebook-dan-google-150x150.jpg" alt="" width="150" height="150" /> Ilustrasi/Piranhainternet[/caption]

SAN FRANCISCO–Apple Inc, Google, dan Facebook Inc membantah telah memberi pemerintah AS akses langsung ke program koleksi data rahasia.

Advertisement

Bantahan itu menyusul pemberitaan Washington Post yang menyebutkan para raksasa internet itu menjamin pemerintah AS mendapatkan akses langsung ke server yang menyimpan data rahasia.

The Post melaporkan, Dewan Keamanan Nasional AS (NSA) dan FBI memasuki server-sever pusat dari sembilan perusahaan Internet utama AS melalui satu program yang dinamai PRISM, dan mengekstraksi sejumlah besar data audio, video, foto, email, dokumen dan log koneksi.

Koran ini menyebutkan bahwa di antara sembilan perusahaan itu adalah termasuk Apple, Facebook, Microsoft Corp, dan Google Inc.

Google, penyedia situs pencari terbesar Internet, membantah telah melakukan itu, sedangkan Microsoft mengaku tak terlibat langsung dalam setiap upaya pengumpulan data oleh pemerintah dan hanya melakukan itu atas perintah dan permintaan untuk akun atau identifikasi khusus saja.

“Kami tak pernah mendengar PRISM. Kami tak memberi badan pemerintah mana pun akses langsung ke server-server kami, dan setiap badan pemerintah yang meminta data konsumen harus melalui pengadilan,” kata juru bicara Apple Steve Dowling seperti dikutip Reuters.

Ketika ditanya apakah Apple bergabung dalam program pengumpulan data NSA-FBI, Apple menolak berkomentar lebih jauh.

Washington Post melaporkan Apple terlibat selama lebih dari empat tahun setelah PRISM mendaftarkannya sebagai mitra perusahaan pertamanya pada Mei 2007, untuk alasan-alasan yang tak diketahui.

“Kami tak memberi organisasi pemerintah apapun akses langsung ke server-server Facebook,” kata chief security officer Facebook Joe Sullivan.

“Ketika Facebook dimintai data atau informasi mengenai individu-individu tertentu, kami dengan hati-hati mempelajari setiap permintaan seperti itu demi memenuhi semua ketentuan hukum, dan memberi informasi hanya dalam rangka memenuhi ketentuan hukum,” tegasnya.

Sedangkan Yahoo menyatakan mereka menjaga privasi pengguna dengan amat serius. “Kami tidak memberi pemerintah akses langsung ke server, sistem atau jejaring kami.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jokowi Jawab Kririk Megawati yang Menyebut Penguasa Saat Ini Seperti Orde Baru

News
| Rabu, 29 November 2023, 11:27 WIB

Advertisement

alt

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY

Wisata
| Minggu, 26 November 2023, 23:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement