Advertisement
PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL : Facebook dan Twitter Dijadikan Pusat Komando Teroris

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -- Badan keamanan dan intelijen Inggris, Government Communications Headquarters (GCHQ), menilai perusahaan-perusahaan internet global telah menjadi komando dan pilihan jaringan kontrol bagi teroris. Para teroris disebut menggunakan media sosial seperti Twitter, WhatsApp, dan YouTube untuk perekrutan anggota dan propaganda.
Advertisement
Direktur GCHQ, Robert Hannigan, menghimbau perusahaan, seperti Google, Facebook, Twitter, dan Microsoft untuk lebih bekerjasama kepada badan intelijen seperti GCHQ dan badan serupa lainnya.
"GCHQ tidak bisa mengatasi tantangan ini tanpa dukungan besar dari pihak swasta, termasuk perusahaan-perusahaan teknologi Amerika Serikat yang mendominasi internet," tutur Hannigan seperti dilansir Liputan6.com dari laman Daily Mail, Selasa (4/11/2014).
Hannigan memahami perusahaan-perusahaan teknologi memang memiliki hubungan yang tidak mudah dengan semua pemerintah. Hal ini karena perusahaan teknologi ingin menjadi penyalur data yang netral, serta tidak terlibat dalam pemerintahan atau politik.
Namun perusahaan teknologi, katanya, harus menyadari bahwa layanan mereka tidak hanya menjadi tuan rumah materi kekerasan dan eksploitasi anak-anak. Akan tetapi juga menjadi tempat untuk memfasilitasi kejahatan dan terorisme.
Di sisi lain, pekerjaan agen mata-mata telah menjadi jauh lebih sulit selama 18 bulan terakhir karena perusahaan-perusahaan Amerika Serikat menjadi kurang bersedia menyerahkan data yang dibutuhkan. Menurut sejumlah sumber, sikap itu merupakan buntut dari beredarnya laporan Edward Snowden soal pencurian data pengguna.
"Informasi dari Snowden mengenai cara GCHQ dan NSA mengetahui data online telah membuat perusahaan-perusahaan itu menjadi gelisah untuk melindungi reputasi mereka," ungkapnya.
Selain itu, teknologi mobile dan smartphone seperti enkripsi pesan dan anonim, juga disebut telah meningkatkan pilihan yang tersedia bagi teroris untuk melakukan serangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Biaya Operasional Melaut Masih Tinggi, Pelabuhan Sadeng Gunungkidul Butuh SPBU Khusus Nelayan
- Jadi Palang Merah Tertua, Sejarah PMI Jogja Akan Dibukukan
- Suhu Udara Jogja Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Versi BMKG
- Pelebaran Jalan Bantul Menimbulkan Kemacetan, Penebangan Pohon Dikebut
- Hingga Juli 2025, Enam Orang di Kota Jogja Meninggal Akibat Leptospirosis
Advertisement
Advertisement