Advertisement

Kisah Inspiratif Soichiro Pendiri Honda, Bengkel Hancur Terkena Bom Tentara Sekutu di 1945

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 24 September 2023 - 18:27 WIB
Sunartono
Kisah Inspiratif Soichiro Pendiri Honda, Bengkel Hancur Terkena Bom Tentara Sekutu di 1945 Soichiro Honda

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Di balik nama besar perusahaan otomotif Honda. Ada kisah inspiratif sosok Soichiro Honda. Ia membangun perusahaan Honda dengan jatuh bangun hingga melahirkan sebuah perusahaan otomotif terbesar di dunia yaitu Perusahaan Honda Motor Company.

Soichiro Honda, lahir pada tanggal 17 November 1906 di Shizuoka, Jepang. Ayahnya bernama Gihei Honda dan ibunya bernama Mika Honda. Soichiro Honda memiliki satu orang saudara kandung laki laki bernama Benjiro Honda.
 
Sejak kecil Honda sudah memiliki ketertarikan mengenai mesin terutama mesin mobil. Dia bisa dikatakan cukup cerdas. Namun Hoanda sering malas bila ke sekolah, hingga ketika berumur 16 tahun tak mau melanjutkan sekolah.

Advertisement

BACA JUGA : 2023 Menjadi Tahun Recovery bagi Astra Motor Yogyakarta

Dia hanya ingin mendalami tentang mesin mobil. Akhirnya, ayahnya Gehei Honda yang mengerti betul tentang ambisinya mengenalkan kepada seorang teman di Tokyo bernama Kashiwabara, seorang direktur bengkel mobil bernama Art.
 
Pada bulan Maret 1922, Soichiro Honda diantar ayahnya ke Tokyo untuk bekerja di sana. Tapi bukan sebagai teknisi atau yang berhubungan dengan mesin, ia hanya sebagai pengasuh bayi. Bayi yang ia asuh adalah anak dari direktur bengkel Art.
 
Dari sanalah pengetahuan Honda tentang mesin berkembang. Dia mencuri-curi waktu pada saat bengkel tutup untuk sekedar melihat dan menganalisa mesin mobil.  
Pada suatu hari, Soichiro diajak majikannya untuk membantu di bengkel, karena hari itu bengkel sedang sibuk. Dan disinilah ia menunjukkan kemampuannya membetulkan mesin mobil Ford model T yang dikeluarkan pada tahun 1908. Pada usia 22 tahun Soichiro Honda sudah menjadi kepala bengkel Art, dan dipercaya untuk membuka cabang di kota Hamamatsu.
 
Tiga tahun menjadi kepala bengkel, Soichiro membuat veleg mobil yang terbuat dari besi. Di masa itu, velg mobil terbuat dari kayu, sehingga jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, poros veleg tersebut akan longgar. Pada tahun 1933, ternyata Soichiro sudah mulai membuat mobil balap dengan tangannya sendiri, yang dia namakan Curtis.
 
Kisah inspiratif Soichiro honda berlanjut pada tahun 1934, Soichiro berencana membuat mobil sendiri. Bukan mengambil mesin mobil dari merek-merek terkenal di masa itu.

BACA JUGA : Family Fun Day Warnai Puncak Milad Al Fath


Niat itu pun ia jalani dengan terlebih dahulu membuat ring piston. Di tahun 1935, tepat disamping bengkel Art ia membuat papan nama Pusat Penelitian Ring Piston Art.
 
Ring piston buatan Soichiro selalu gagal, karena ia sama sekali tak mengerti masalah pencampuran logam. Karena ring piston buatannya selalu patah atau menggores dinding slinder.
 
Akhirnya 3 tahun kemudian, tepatnya tanggal 20 November 1937 ring piston berhasil dibuatnya. Dan pada tahun 1938 dia mendirikan pabrik pembuatan ring piston bernama Tokai Seiki. Sedangkan bengkel yang dia kepalai diserahkan kepada anak buahnya untuk dikelola.

Awal Mula Bisnis Otomotif Honda  

Pada tahun 1945, Saat perang dunia 2 berkecamuk, Bengkelnya kala itu hancur di bom oleh pihak sekutu. Jepang juga kalah dalam perang.

Dan hidup Soichiro menjadi terlunta-lunta. Ia tak mengerjakan pekerjaan apa pun saat itu. Saat itu Soichiro berfikir bagaimana membuat mesin tenun yang lebih canggih dari yang ada saat itu. Ia pun mendirikan pabrik pembuatan mesin tenun yang akhirnya terhenti karena kurang modal.

Saat pabrik yang dia buat terhenti, ada seorang teman yang menawarkan mesin pemancar radio bekas kegiatan perang yang dimanfaatkannya membuat sepeda motor dengan mesin pemancar radio.
 
Cara mengendarai sepeda motor saat itu juga sangat berlainan dengan yang ada sekarang. Pertama-tama mesih harus dipanaskan dengan api, dan digenjot minimal 30 menit, baru mesin bisa digunakan. Tapi tetap saja laku keras, dan kapasitas produksi saat itu 1 unit lebih dalam 1 hari. Dalam setahun saja, 500 buah pemancar radio habis.
 
Dengan prestasi tersebut, Soichiro terus mengembangkan mesin sepeda motor, dan berhasi menciptakan sepeda motor yang dinamakan Dream D, setelah membuat mesin A, B, dan C. Motor buatan Soichiro ini adalah mesin 2 tak dengan 98 cc dan kecepatan maksimum hanya 50 km/jam.
 
Bersamaan dengan akan dipasarkannya Dream D, seorang marketer hebat bernama Fujisawa ikut menggabungkan diri dengan Soichiro dan membangun pabrik pembuatan sepeda motor. Kemudian selanjutnya, kehadiran Fujisawa membawa perubahan besar terhadap perusahaan bernama Honda.
 
Sekarang perusahaan Honda menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar didunia bersaing dengan Yamaha, Toyota dan juga perusahaan otomotif lain.
 
Produknya bukan saja motor melainnya mobil serta alat-alat teknologi lainnya seperti Robot. Dimana semua kesuksesan perusahaan itu dimulai dari mimpi kisah inspiratif Soichiro Honda. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

2.086 Hektare Lahan di IKN Bermasalah, AHY: Kami Komunikasikan dengan DPR

News
| Sabtu, 27 April 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement