Advertisement
Menengok Pesatnya Kecerdasan Buatan di China

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—China berinvestasi besar-besaran pada pengembangan artificial intelligence (AI). Semua sektor digarap, dari chatbot hingga mainan pintar. Hari itu, Timmy bermain catur melawan robot yang memiliki fitur AI. Mereka bermain di rumah, di sebuah apartemen di Beijing, China.
"[Robot] itu seperti guru kecil atau teman kecil," kata anak laki-laki itu, dikutip dari BBC, Selasa (11/3/2025).
Advertisement
Beberapa saat kemudian setelah bermain, robot itu bersuara: "Selamat! Kamu menang." Mata bulat berkedip di layar, ia mulai menyusun kembali potongan-potongan untuk memulai permainan baru sambil melanjutkan dalam bahasa Mandarin: "Saya telah melihat kemampuanmu, saya akan melakukan yang lebih baik lain kali."
Robot dengan fitur yang didukung AI tersebut setitik dari banyak contoh pengembangan AI di China. Belakangan, China memnag sedang mengadopsi AI dalam upayanya untuk menjadi kekuatan teknologi pada tahun 2030. DeepSeek, chatbot China yang inovatif yang menarik perhatian dunia pada bulan Januari, hanyalah petunjuk pertama dari ambisi tersebut.
Banyak yang kemudian mengalir ke bisnis AI, yang kemudian memicu persaingan domestik. Ada lebih dari 4.500 perusahaan yang mengembangkan dan menjual AI. Sekolah-sekolah di ibu kota China, Beijing, akan memperkenalkan kursus AI untuk siswa sekolah dasar dan menengah akhir tahun ini. Universitas-universitas juga telah meningkatkan jumlah tempat yang tersedia untuk siswa yang belajar AI.
"Ini adalah tren yang tidak terhindarkan. Kita akan hidup berdampingan dengan AI," kata ibu Timmy, Yan Xue. "Anak-anak harus mengenalnya sedini mungkin. Kita tidak boleh menolaknya."
Yan sangat ingin anaknya belajar catur dan permainan papan strategi Go, atau keduanya. Sehingga dia membeli robot tersebut sebagai investasi yang baik, dengan harga $800. Para pencipta robotnya sudah merencanakan untuk menambahkan program bimbingan bahasa.
Mungkin inilah yang diharapkan oleh Partai Komunis China ketika mereka menyatakan pada tahun 2017 bahwa AI akan menjadi "kekuatan pendorong utama" kemajuan negara tersebut. Presiden Xi Jinping kini bertaruh besar pada hal ini.
Di sisi lain, ekonomi China yang melambat bergulat dengan dampak tarif dari mitra dagang terbesarnya, Amerika Serikat. Beijing berencana untuk menginvestasikan 10 triliun yuan China ($1,4 triliun) dalam 15 tahun ke depan saat bersaing dengan Washington untuk mendapatkan keunggulan dalam teknologi canggih.
Pendanaan AI mendapat dorongan lagi di pertemuan politik tahunan pemerintah, yang saat ini sedang berlangsung. Hal ini datang setelah dana investasi AI senilai 60 miliar yuan yang dibuat pada bulan Januari, hanya beberapa hari setelah AS memperketat kontrol ekspor untuk chip canggih dan menempatkan lebih banyak perusahaan China dalam daftar hitam perdagangan.
Tetapi DeepSeek telah menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan China dapat mengatasi hambatan-hambatan ini. Hal itulah yang mengejutkan Silicon Valley dan para ahli industri. Mereka tidak mengharapkan China untuk mengejar ketertinggalan begitu cepat.
Lahir dan Bersaingnya Para Naga
SenseRobot merupakan perusahaan yang memproduksi robot catur dan permainan Go. Mereka sudah berhasil menjual sekitar 100.000 unit. Pada 2022, popularitas SenseRobot meningkat lantaran robotnya bisa mengalahkan Grand Master catur.
Salah satu pengelola SenseRobot, Tuan Tang, mengatakan orang tua akan bertanya tentang harga robot catur tersebut. Kemudian mereka akan bertanya tentang asal Tang, yang mengira bahwa dia berasal dari AS atau Eropa.
"Mereka tampaknya terkejut bahwa saya berasal dari China. Akan selalu ada satu atau dua detik keheningan ketika saya mengatakan saya berasal dari China," katanya.
Salah satu rahasia kesuksesan rekayasa China yaitu para pemudanya. Pada tahun 2020, lebih dari 3,5 juta mahasiswa di negara tersebut lulus dengan gelar di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika, atau yang lebih dikenal sebagai
STEM. Jumlah lulusan itu lebih banyak daripada negara lainnya di dunia.
China kemudian berhasil memanfaatkannya. "Membangun kekuatan dalam pendidikan, sains, dan bakat adalah tanggung jawab bersama," kata Presiden Xi Jinping, kepada para pemimpin partai, beberapa waktu lalu.
Sejak China membuka ekonominya kepada dunia pada akhir 1970-an, negara tersebut "telah melalui proses mengakumulasi bakat dan teknologi," kata Wakil Presiden Whalesbot yang berbasis di Shanghai, sebuah perusahaan yang membuat mainan AI, Abbott Lyu. "Di era AI ini, kami memiliki banyak sekali insinyur, dan mereka sangat pekerja keras."
Perusahaan tersebut sedang mengembangkan mainan untuk membantu anak-anak berusia tiga tahun belajar kode. Setiap paket balok dilengkapi dengan buku panduan kode. Anak-anak kemudian dapat memilih apa yang ingin mereka bangun dan belajar cara melakukannya. Mainan termurah dijual seharga sekitar $40.
"Negara lain juga memiliki robot pendidikan AI, tetapi dalam hal daya saing dan perangkat keras pintar, China lebih unggul," kata Lyu.
Perkembangan ini semakin semarak, lanjut Lyu, dengan kepopuleran DeepSeek. Keberhasilan DeepSeek mengubah CEO-nya, Liang Wenfeng, menjadi pahlawan nasional. "Itu telah memberi tahu publik bahwa AI bukan hanya sebuah konsep, bahwa itu benar-benar dapat mengubah kehidupan orang. Ini telah menginspirasi rasa ingin tahu publik," katanya.
Enam perusahaan AI lokal, termasuk DeepSeek, kini dijuluki sebagai enam naga kecil China oleh internet. Perusahaan lainnya yaitu Unitree Robotics, Deep Robotics, BrainCo, Game Science, dan Manycore Tech. Beberapa dari mereka berada di pameran AI baru-baru ini di Shanghai. Perusahaan-perusahaan terbesar China dalam bisnis ini memamerkan kemajuan mereka, mulai dari robot pencari dan penyelamat hingga robot mirip anjing yang melakukan backflip, yang berkeliaran di antara pengunjung.
Di salah satu aula pameran yang ramai, dua tim robot humanoid bertanding dalam permainan sepak bola, lengkap dengan jersey merah dan biru. Mesin-mesin itu jatuh ketika mereka bertabrakan. Salah satunya bahkan dibawa keluar dari lapangan dengan tandu oleh pengendali manusianya yang ingin terus melanjutkan lelucon tersebut.
Sulit untuk tidak merasakan suasana kegembiraan di antara para pengembang setelah DeepSeek. "Deepseek berarti dunia tahu kami ada di sini," kata Yu Jingji, seorang insinyur berusia 26 tahun.
Keamanan Data Pribadi dan Pengganti Pekerja
Seiring meningkatnya potensi AI di China, muncul kekhawatiran keamanan data pribadi hingga pergantian pekerja. AI sangat membutuhkan data, semakin banyak yang didapat, semakin pintar sistemnya. Pengguna ponsel di China yang mencapai satu miliar memberikan keuntungan tersendiri, dibandingkan AS yang hanya sekitar 400 juta pengguna.
Banyak ahli di negara-negara Barat yang percaya bahwa data yang dikumpulkan oleh aplikasi China seperti DeepSeek, RedNote, atau TikTok dapat diakses oleh Partai Komunis China. Hal tersebut semakin diperkuat dengan adanya perubahan pada Undang-Undang Intelijen Nasional di China.
Namun perusahaan-perusahaan China, termasuk ByteDance yang memiliki TikTok, mengatakan bahwa undang-undang tersebut memungkinkan perlindungan perusahaan swasta dan data pribadi. Namun tetap ada kecurigaan, bahwa data pengguna AS di TikTok bisa jatuh ke tangan pemerintah China. Hal itu mendorong keputusan AS untuk melarang aplikasi yang sangat populer tersebut.
Ketakutan yang sama juga tertuju pada Deepseek. Korea Selatan melarang unduhan baru DeepSeek. Sementara Taiwan dan Australia telah melarang aplikasi tersebut dari perangkat yang dikeluarkan pemerintah.
Perusahaan-perusahaan China menyadari sensitivitas ini. Praktisi AI di China, Tuan Tang, mengatakan bahwa "privasi adalah garis merah" bagi perusahaannya. "Kenaikan cepat DeepSeek telah memicu reaksi bermusuhan dari beberapa pihak di Barat," catat sebuah komentar di Beijing Daily yang dikelola negara. "lingkungan pengembangan untuk model AI China tetap sangat tidak pasti," tambahnya.
Meski terdapat tuduhan tersebut, perusahaan AI China tidak gentar. Sebaliknya, mereka percaya bahwa inovasi hemat akan memberi mereka keuntungan yang tidak terbantahkan. DeepSeek juga klaim dapat menyaingi ChatGPT dengan biaya yang jauh lebih rendah yang mengejutkan industri AI.
Jadi tantangan tekniknya adalah bagaimana membuat lebih banyak, dengan biaya lebih rendah. "Ini adalah Misi Mustahil kami," kata Tuan Tang.
Perusahaannya menemukan bahwa lengan robot yang digunakan untuk menggerakkan bidak catur sangat mahal untuk diproduksi dan akan menaikkan harganya menjadi sekitar $40.000. Jadi, mereka mencoba menggunakan AI untuk membantu pekerjaan insinyur dan meningkatkan proses manufaktur.
Tuan Tang mengklaim bahwa hal itu telah menurunkan biaya menjadi $1.000. "Ini adalah inovasi," katanya. "Rekayasa buatan sekarang terintegrasi ke dalam proses manufaktur."
Saat China menerapkan AI dalam skala besar, implikasi akan besar. Dalam pemberitaan media di negara tersebut, sudah banyak pabrik-pabrik yang penuh dengan robot humanoid. Pada bulan Januari, pemerintah mengatakan bahwa mereka akan mempromosikan pengembangan robot humanoid bertenaga AI untuk membantu merawat populasi yang cepat menua.
Presiden Xi Jinping telah berulang kali menyatakan "kemandirian teknologi" sebagai tujuan utama, yang berarti China ingin membuat chip canggihnya sendiri. Hal ini untuk mengatasi pembatasan ekspor AS yang dapat menghambat rencananya.
Pemimpin China tahu bahwa dia sedang menghadapi perlombaan panjang. Beijing Daily baru-baru ini memperingatkan bahwa momen DeepSeek bukanlah waktu untuk "triumfalisme AI" karena China masih dalam "mode mengejar ketertinggalan".
Xi berinvestasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan, robot, dan teknologi canggih sebagai persiapan untuk maraton yang dia harapkan akan dimenangkan oleh China pada akhirnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Taman Wisata Candi Siapkan Atraksi Menarik Selama Liburan Lebaran 2025, Catat Tanggalnya
Advertisement
Berita Populer
- Banyak Kejadian Keracunan, Komisi D DPRD Bantul Dorong Pembentukan Perda Keamanan Pangan
- Jalan Tol Jogja-Solo Ruas Prambanan-Tamanmartani Dibuka Mulai Hari Ini Senin 24 Maret 2025 Pukul 07.00 WIB
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Senin 24 Maret 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Senin 24 Maret 2025, Ada Hujan Ringan!
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Senin 24 Maret 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Purwosari
Advertisement
Advertisement