Advertisement

Subsidi Dicabut! Penjualan Mobil Listrik AS Anjlok 60 Persen

Jumali
Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:27 WIB
Jumali
Subsidi Dicabut! Penjualan Mobil Listrik AS Anjlok 60 Persen Mobil listrik Xiaomi. (ANTARA - mi.com)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Penjualan mobil listrik (EV) di Amerika Serikat diprediksi mengalami penurunan drastis hingga 60% pada Oktober 2025. Anjloknya penjualan ini terjadi setelah pemerintah menghentikan subsidi senilai US$7.500 atau sekitar Rp124,5 juta per unit.

Berdasarkan riset gabungan JD Power dan GlobalData, penjualan ritel EV pada Oktober 2025 diproyeksikan hanya 54.673 unit. Angka ini turun 43,1% dibanding periode sama tahun sebelumnya (96.085 unit). Pangsa pasar EV juga merosot dari 8,5% menjadi hanya 5,2%.

Advertisement

Penurunan menjadi lebih terasa jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada September 2025, penjualan EV justru mencatat rekor tertinggi dengan pangsa pasar 12,9% atau 136.211 unit. Artinya, terjadi potensi penurunan hampir 60% hanya dalam satu bulan.

Analis JD Power, Tyson Jominy, menyatakan, "Industri otomotif sedang mengalami penyesuaian besar di segmen kendaraan listrik. Koreksi pasar ini menunjukkan bahwa konsumen masih ingin memiliki pilihan mesin yang beragam," seperti dikutip dari Carscoops, Selasa (28/10/2025).

Menghadapi hal ini, sejumlah produsen seperti Hyundai, General Motors (GM), dan Tesla berusaha menekan dampak hilangnya subsidi dengan:

  • Memangkas harga
  • Menghadirkan model baru yang lebih terjangkau

Tanpa langkah-langkah tersebut, penurunan penjualan diperkirakan akan lebih parah. Meski demikian, sejumlah eksekutif otomotif tetap optimistis pasar EV akan kembali stabil dan tumbuh dalam jangka panjang.


Penelitian JD Power juga mengungkapkan perubahan dalam harga dan pola insentif:

  • Harga rata-rata mobil baru di AS naik menjadi US$46.057 (Rp764,8 juta), atau US$1.000 lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
  • Rata-rata insentif per kendaraan turun menjadi US$2.674 (Rp44,4 juta), atau sekitar 5% dari harga jual.

Penurunan nilai insentif terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan EV, yang sebelumnya mendapatkan potongan lebih besar. Rata-rata diskon untuk mobil listrik kini mencapai US$13.161 (Rp218,5 juta) sebagai upaya produsen menutupi hilangnya kredit pajak.

Sebaliknya, diskon untuk mobil non-EV justru turun menjadi US$2.423 (Rp40,2 juta), yang membantu meningkatkan margin keuntungan di tengah melemahnya permintaan kendaraan listrik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Polisi Selidiki Gedung Ambruk Ponpes Situbondo, 1 Santri Meninggal

Polisi Selidiki Gedung Ambruk Ponpes Situbondo, 1 Santri Meninggal

News
| Rabu, 29 Oktober 2025, 21:27 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement