Advertisement
Penjualan Ponsel Huawei Tembus 200 Juta Unit

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pengapalan ponsel pintar Huawei secara global mencapai 200 juta unit sepanjang 2018. Jumlah tersebut merupakan yang tertinggi selama delapan tahun terakhir.
Tercatat, tahun ini pengapalan ponsel mereka tumbuh enam kali lipat dibandingkan dengan tahun 2010 silam yang hanya sekitar tiga juta unit. Saat ini, Huawei menduduki posisi tiga besar vendor teratas di dunia.
Advertisement
Adapun, berdasarkan laporan International Data Corporation (IDC), pada kuartal kedua dan ketiga 2018, Huawei meraih posisi terbesar kedua di dunia dengan pangsa pasar global 14,6%.
Huawei mengklaim ponsel pintar mereka digunakan lebih dari 500 juta orang di lebih dari 170 negara di seluruh dunia.
Salah satu seri premium Huawei yakni P20 Series menyumbang total angka pengapalan lebih dari 16 juta unit sejak dilempar ke pasaran pada Maret 2018 dengan pembeli wanita mencapai hampir setengahnya. Sementara itu, seri premium lainnya yakni Mate 20 telah dikapalkan lebih dari 5 juta unit dalam waktu sebulan setelah perilisan.
Di sisi lain, seri menengah Huawei yaitu Huawei Nova disebut sangat popular di antara anak muda. Bahkan, Huawei mengklaim model Nova 3 sebagai smartphone khusus selfie terpopuler pada 2018 sedangkan suksesornya yaitu Nova 4 diprediksi akan melanjutkan kekuatan seri ini.
Sampai akhir 2018, seri Nova yang sangat populer sudah terjual lebih dari 65 juta unit, membuatnya jadi yang teratas di jajaran smartphone mid-range dari Huawei.
Deputy Country Director Huawei Device Indonesia Lo Khing Seng menuturkan selama 8 tahun terakhir, Huawei Consumer BG tetap setia dengan konsep "consumer-centric" dan menggunakan inovasi untuk menciptakan nilai lebih bagi penggunanya.
Menurutnya, Huawei telah memimpin dalam sejumlah teknologi paling popular, inovatif, dan kompetitif di industri, seperti fotografi, daya baterai, komunikasi, dan artificial intelligence (AI).
“Inovasi-inovasi ini telah memenangkan hati pengguna di seluruh dunia, termasuk di Indonesia,” kata Khing Seng dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/12/2018).
Selain itu, Khing Seng menegaskan bahwa Huawei telah meletakkan masalah perlindungan privasi lebih dari sekadar urusan komersial dan sudah tunduk pada perlindungan privasi Generally Accepted Privacy Principles (GAPP), framework teknologi privasi paling ketat di dunia, dan tunduk pada semua syarat yang diatur dalam General Data Protection Regulation (GDPR) di Uni Eropa.
Huawei juga menerapkan prinsip-prinsip Privacy by Design pada seluruh aktivitas pengembangan produk, desain, verifikasi, penjualan, service, dan procurement. Huawei juga dibangun di atas arsitektur terbuka ARM dan sistem Google Android untuk lebih jauh memperkuat keamanan bagi perangkat dan penggunanya.
“Huawei percaya bahwa privasi dan keamanan penggunanya sama pentingnya dengan membuat produk yang luar biasa dan menarik, sebab ini adalah persoalan kepercayaan antara kami dan pengguna kami di seluruh dunia,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
- Perizinan Penambangan di DIY Dibatasi Sebulan, Penggunaan Alat Disesuaikan dengan Lokasi Tambang
- Cek! Jadwal Bus Sinar Jaya dari Malioboro Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
- Pekerja di DIY Dukung SE Larangan Penahanan Ijazah, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement