Advertisement

Sinyal Radio Ditemukan di Dekat Bima Sakti, Ilmuwan Kebingungan

Ayyubi Kholid Saifullah
Kamis, 09 September 2021 - 13:17 WIB
Budi Cahyana
Sinyal Radio Ditemukan di Dekat Bima Sakti, Ilmuwan Kebingungan Tata Surya - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Para astronom mendeteksi sinyal radio berulang di dekat pusat Bima Sakti , dan itu bukan seperti tanda energi lain yang pernah mereka pelajari.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan di The Astrophysical Journal, sumber energi sangat berisik dan muncul dalam radio selama berminggu-minggu kemudian menghilang benar-benar dalam sehari.

Advertisement

Para peneliti menulis bahwa tanda-tanda yang ditemukan tidak sesuai dengan jenis benda langit yang mereka ketahui.

Sumber radio yang dikenal sebagai ASKAP J173608.2−321635, terdeteksi oleh teleskop radio Australian Square Kilometer Array Pathfinder (ASKAP) yang terletak di pedalaman Australia yang terpencil.

Dalam survey ASKAP yang diambil antara April 2019 dan Agustus 2020. Para peneliti menuliskan hasil nya bahwa sinyal aneh itu muncul 13 kali dan tidak pernah bertahan di langit selama lebih dari beberapa minggu.

Sumber radio ini sangat bervariasi, muncul dan menghilang tanpa jadwal yang dapat diprediksi, dan tampaknya tidak muncul dalam data teleskop radio lain sebelum survei ASKAP.

Para peneliti mencoba mencocokkan dengan pengamatan teleskop dari Chandra X-ray Observatory dan Neil Gehrels Swift Observatory, serta Visible and Infrared Survey Telescope for Astronomy di Chili, yang mampu menangkan inframerah dekat. Namun, sinyal nya hilang. ASKAP J173608.2−321635 adalah hantu radio.

Survei sebelumnya telah mendeteksi bintang bermassa rendah yang secara berkala menyala dengan energi radio, tetapi bintang yang menyala itu biasanya memiliki rekan sinar-X, tulis para peneliti.

Tim peneliti juga mengatakan Bintang mati, seperti pulsar dan magnetar (dua jenis ultradense, bintang runtuh), juga tidak mungkin.

pulsar dapat mengalirkan cahaya radio yang terang melewati Bumi, berputar dengan periodisitas yang dapat diprediksi, cahayanya melewati teleskop kita dalam skala waktu jam, bukan minggu.

Sedangkan Magnetar, selalu menyertakan sinar-X yang kuat disetiap ledakannya.

Tanda-tanda itu berbeda semua dengan perilaku ASKAP J173608.2−321635.

Kecocokan terdekat ada pada transien radio pusat galaksi (GCRT). Sejauh ini, hanya tiga GCRT yang telah dikonfirmasi, dan semuanya muncul dan menghilang jauh lebih cepat daripada objek ASKAP.

Beberapa GCRT yang diketahui bersinar dengan kecerahan yang sama, dan radio flare-up mereka tidak pernah disertai dengan sinar-X.

Walaupun menurut para astronom sifat-sifat dari sinyal misterius dapat dilakukan oleh GCRT.

Namun, tetap saja ini masih menjadi sebuah misteri dan Survei radio masa depan dari pusat galaksi akan membantu menjernihkan misteri tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement