Advertisement
Objek Mirip Manusia Salju Tertangkap Radar Teleskop Hubble
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Teleskop Hubble baru saja merilis hasil tangkapan layarnya dimana berhasil mengcapture "manusia salju" di luar angkasa.
Manusia salju itu, berisi dengan gas bercahaya.
Advertisement
Gambar menunjukkan Nebula Manusia Salju, yang merupakan awan gas dan debu di luar angkasa. Mata tajam Teleskop Luar Angkasa Hubble mengambil objek dari jarak 6.000 tahun cahaya, dan membuat gambar dalam eksposur waktu karena pancaran gas sangat redup.
"Nebula emisi adalah awan gas difus yang telah menjadi begitu terisi oleh energi bintang masif di dekatnya sehingga mereka bersinar dengan cahayanya sendiri," kata NASA dalam sebuah pernyataan tentang gambar baru tersebut dilansir dari space.com.
"Radiasi dari bintang masif ini melepaskan elektron dari atom hidrogen nebula dalam proses yang disebut ionisasi," lanjut pernyataan itu. "Saat elektron berenergi kembali dari keadaan energinya yang lebih tinggi ke keadaan energi yang lebih rendah, mereka memancarkan energi dalam bentuk cahaya, menyebabkan gas nebula bersinar."
Teleskop terkenal tersebut mengambil gambar baru ini selama survei "protobintang" berukuran besar dan menengah, atau bintang yang baru terbentuk. Hubble menggunakan instrumen Wide Field Camera 3 "untuk mencari hidrogen yang terionisasi oleh sinar ultraviolet dari protobintang, jet dari bintang, dan fitur lainnya.
Tim menemukan Advanced Camera for Surveys (ACS) pada 7 November, dan Wide Field Camera 3 yang sama yang bertanggung jawab atas gambar ini pada 21 November. WFC3 adalah instrumen Hubble yang paling banyak digunakan.
Tiga instrumen observatorium lainnya tetap dalam "mode aman" pelindung karena para insinyur darat terus memecahkan masalah dengan hati-hati pada observatorium berusia 31 tahun itu. Tim Hubble selanjutnya akan membahas instrumen yang disebut Spektrograf Asal Kosmik, yang dapat mengamati cahaya ultraviolet jauh.
Meskipun astronot di lima misi berbeda mengunjungi Hubble untuk memperbaiki dan meningkatkan observatorium, tidak ada kunjungan tambahan yang direncanakan; misi servis bergantung pada program pesawat ulang-alik NASA, yang berakhir pada 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Agresi Israel, Penduduk Gaza Diperkirakan Krisis Pangan dalam Enam Pekan Lagi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
Advertisement
Advertisement