Advertisement
Begini Cara Aman Gunakan Aplikasi Navigasi Saat Berkendara

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Astra Motor Yogyakarta, main dealer sepeda motor Honda wilayah DIY, Kedu, dan Banyumas membagikan tips untuk bikers menggunakan aplikasi navigasi secara aman saat berkendara.
Perkembangan teknologi ini mendukung perjalanan menjadi semakin mudah untuk diakses.
Advertisement
BACA JUGA: Honda CR-V Seri Keenam Lebih Ramping
Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta Muhammad Ali Iqbal mengatakan pengguna ponsel pintar bisa memperoleh dukungan panduan perjalanan yang akurat. Beberapa aplikasi populer seperti Google Maps dan Waze terbukti sangat membantu para bikers untuk menemukan tujuan perjalannya, khususnya saat menjelajah lokasi-lokasi baru bersama sepeda motor kesayangan.
“Penggunaan aplikasi navigasi sebagai pemandu perjalanan bukanlah tanpa resiko. Jika digunakan dengan cara yang tidak tepat, hal ini justru menjadi pemicu hilangnya konsentrasi saat berkendara,” ujar Ali, Senin (16/5/2022).
Ali membagikan tips menggunakan aplikasi navigasi secara aman. Pertama, gunakan aplikasi navigasi di tempat yang aman. Salah satu cara paling aman untuk menggunakan aplikasi navigasi adalah dengan memilih tempat berhenti yang aman saat melakukan pengecekan. Pastikan pengendar menepi dan tidak menggunakan aplikasi navigasi dengan menggunakan satu tangan dalam kondisi sepeda motor masih berjalan.
“Kedua, tambahkan smartphone holder di sepeda motor. Keberadaan smartphone holder saat membantu jika ingin menggunakan aplikasi navigasi secara simultan. Penempatan smartphone holder juga tidak boleh sembarangan. Saat disarankan perangkat ini dipasang pada setang dan berada lurus dengan speedometer sehingga pengendara sepeda motor akan lebih mudah melihat informasi yang dibutuhkan dan tidak mudah hilang konsentrasi,” kata Ali.
Ketiga, atur kecepatan berkendara. Kecepatan berkendara dalam kota sebaiknya dijaga untuk konstan di bawah 60 km/jam. Hal ini karena padatnya mobilitas di dalam kota. “Namun saat kita menggunakan aplikasi navigasi sebagai panduan perjalanan sebaiknya kecepatan berkendara di bawah 40 km/jam. Selain kita harus melihat aplikasi navigasi sebagai panduan, kita juga tidak mengetahui medan jalan yang akan dilewati,” ujarnya.
BACA JUGA: Toyota Kenalkan Venza 2023 edisi Nightshade
Keempat, jangan sungkan dengan warga sekitar. Meski sudah cukup canggih dan akurat, aplikasi navigasi masih saja memiliki kelemahan. Salah satunya aplikasi sejenis ini cenderung mengarahkan pengguna menempuh jalur tercepat tanpa menginformasikan medan jalan maupun kondisi jalan. Hal ini akan berbahaya karena bisa membuat pengguna tersesat. Jika tidak yakin dengan jalan yang ditunjukkan oleh aplikasi navigasi, lebih baik tanyakan kepada warga sekitar yang lebih mengenal daerah tersebut.
“Aplikasi navigasi memang sangat membantu kita saat touring atau bepergian jauh menjelajahi lokasi-lokasi baru. Namun demikian setiap penggunanya harus tetap fokus saat berkendara, karena tujuan utama kita berkendara adalah untuk selamat sampai tujuan,” ujar Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Alami Darurat Sampah, Kampung Suryoputran Jogja Sukses Olah Sampah Nyaris 1 Ton Per Bulan
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement
Advertisement