Indonesia Butuh 3.000 SDM Per Tahun untuk Kembangkan Gim Lokal
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Wakil Ketua Asosiasi gim Indonesia (AGI) Adam Ardisasmita mengatakan Indonesia membutuhkan 3.000 sumber daya manusia per tahun guna mengembangkan industri gim lokal.
"Tidak hanya kuantitasnya saja yang diperhatikan, tapi, kualitasnya pun perlu didorong," ujar Adam ketika dihubungi Antara di Jakarta, Sabtu (2/12/2023).
Advertisement
Selain mencetak sumber daya manusia yang baru, Adam menilai perlu ada upskilling (menambah keterampilan) SDM yang sudah ada. AGI menilai saat ini Indonesia kekurangan talenta industri gim pada level senior.
Kemampuan yang dibutuhkan untuk mengembangkan industri gim lokal mencakup tiga bidang, yaitu desain, seni, dan pemrograman. Dalam desain, diperlukan kemampuan antara lain desain narasi, desain cerita, dan desain level.
"Dari sisi seni mencakup 2D, 3D, animasi, efek visual, seniman teknis, audio, dan lain-lain," ujarnya.
Sedangkan dalam bidang pemrograman, diperlukan system programming, engine programming, back end programming, dan lain-lain. Peran dan kemampuan yang dibutuhkan industri juga bergantung kepada genre serta cakupan gim yang dikembangkan.
Adam juga menjabarkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan industri gim, seperti minimnya keterhubungan industri gim dengan dunia akademik sehingga lulusan-lulusannya tidak mudah diserap oleh industri gim.
"Mahasiswa dan murid yang memiliki peminatan ke industri gim pun banyak yang masih mengalami kesulitan mencari tempat magang karena masih kecilnya skala industri gim di Indonesia jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, mahasiswa kerap mencari jalur lain guna mengasah kemampuannya, seperti dengan mengikuti lomba atau pelatihan-pelatihan di luar materi kuliah.
Dia juga mengatakan bahwa sejumlah kementerian telah menaruh perhatian terhadap isu itu dan memberikan sejumlah program dalam rangka pengembangan, seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan program Digital Talent Sholarship dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan gimseed.
"Kerja sama dengan Kemendikbud pun sudah dimulai dan harapannya kedepannya dampaknya semakin besar lagi," kata Adam.
Dia menilai perlu ada peran serta dari industri, pemerintah, komunitas, akademisi, dan juga media dalam pengembangan tersebut, apabila ingin memajukan talenta yang ada di Indonesia.
"Karena kita sedang berbicara ekosistem dan pencetakan talenta yang merupakan investasi jangka panjang," ucapnya.
Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi ekosistem yang subur bagi industri gim untuk tumbuh.
"Kita tahu bahwa mencetak talenta adalah investasi jangka panjang, intervensi yang dibuat hari ini mungkin baru akan terasa efeknya 5-10 tahun ke depan," ujar Adam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Bantul di Akhir Pekan Bulan November 2024
- Jadwal Terbaru Kereta Api Prameks Jurusan Jogja-Kutoarjo Jumat 22 November 2024
- PakNas Desak Penyusunan Kebijakan Pertembakauan Melibatkan Konsumen
- Kisah Ilustrator, Dari Banguntapan, Gundala dan Gojira Menyala di GBK
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
Advertisement
Advertisement