Advertisement

Gantikan Kaporit, Teknologi UV Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Air dalam Akuakultur

Abdul Hamied Razak
Sabtu, 20 Juli 2024 - 00:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Gantikan Kaporit, Teknologi UV Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Air dalam Akuakultur teknologi baskara uv.ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Salah satu teknologi ultraviolet (UV) ramah lingkungan dirancang khusus untuk pengolahan air dalam industri akuakultur yang dinamakan Baskara UV.

Teknologi UV menggunakan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu antara 200-270 nm untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.

Advertisement

Teknologi UV bekerja dengan menggunakan radiasi sinar ultraviolet untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit dengan merusak DNA mereka, sehingga mereka tidak dapat berkembang biak atau menyebabkan infeksi.

BACA JUGA: Pesawat Aerotek X1 Karya Warga Temanggung Maju ke Tingkat Nasional Lomba Kreativitas dan Inovasi

Proses ini dinilai sangat efektif tanpa memerlukan bahan kimia tambahan, sehingga tidak meninggalkan residu berbahaya dalam air. "Teknologi ini menawarkan solusi efektif dan berkelanjutan untuk menggantikan penggunaan kaporit/chlorine dalam menjaga kualitas air," kata CEO FisTx Indonesia Rois Mubarok melalui siaran persnya, Sabtu (20/7/2024).

Dia mengatakan bahwa dalam industri akuakultur, kualitas air merupakan faktor kunci yang menentukan kesehatan dan pertumbuhan organisme air. "Selama bertahun-tahun, kaporit atau chlorine telah menjadi solusi utama untuk mensterilkan air, tetapi metode ini memiliki kelemahan signifikan, termasuk dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi efek samping pada organisme air," ujarnya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, lanjut Rois, solusi baru yang lebih aman dan efisien kini tersedia: teknologi ultraviolet Baskara (UV). "Teknologi Baskara UV yang kami kembangkan menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efektif untuk pengolahan air dalam akuakultur, menggantikan kaporit/chlorine sekaligus membanggakan sebagai karya inovasi anak bangsa," katanya.

Rois mengklaim ada banyak keunggulan jika menerapkan teknologi Basakara UV ini. Selain efektivitas tinggi tanpa bahan kimia berbahaya juga ramah lingkungan. "Tidak seperti kaporit/chlorine, teknologi UV tidak meninggalkan residu kimia berbahaya dalam air, sehingga tidak mencemari lingkungan atau mengganggu ekosistem air," katanya.

Lebih dari itu, penggunaan teknologi UV tidak mengubah sifat fisik atau kimiawi air, memastikan bahwa pH, rasa, dan warna air tetap tidak terpengaruh, yang sangat penting untuk kesehatan organisme air. Sistem UV juga mudah dipasang dan dioperasikan, dengan biaya operasional yang lebih rendah karena tidak memerlukan pembelian bahan kimia secara terus-menerus.

"Intinya, pengoperasian teknologi UV ini mudah dan berbiaya rendah. Yang terpenting lagi, pemeliharaan kualitas air menjadi lebih optimal," terangnya.

BACA JUGA: Jepang Punya Teknologi AI yang Bisa Deteksi Rasa Sakit pada Kucing

Dengan berbagai keunggulan itu, sambung Rois, teknologi UV dapat diterapkan di berbagai segmen akuakultur. Seperti pembibitan untuk penyediaan air dengan baku mutu yang optimal, kolam pemeliharaan agar air bersih dan bebas patogen hingga Sistem Resirkulasi Akuakultur atau RAS.

Teknologi ini juga bisa diterapkan di akuarium komersial maupun publik untuk menjaga kesehatan dan tampilan yang baik dari spesies yang dipamerkan. "Pengolahan air limbah dari fasilitas akuakultur juga bisa memanfaatkan teknologi UV. Ini untuk memastikan bahwa air yang dibuang kembali ke lingkungan bebas dari patogen dan tidak berbahaya," katanya.

Dia mengklaim, teknologi Baskara UV sudah dikembangkan dan diterapkan di berbagai proyek akuakultur di Indonesia. Mulai Bangka Belitung, Lampung, Tegal, Jogja, Pacitan, Bali, Sumbawa, Barru, Parigi, dan beberapa daerah di Indonesia lainnya.

"Kami bangga dapat menghadirkan teknologi yang tidak hanya efektif tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Ini adalah langkah penting bagi industri akuakultur dan bukti bahwa anak bangsa mampu menciptakan inovasi yang berdampak global terutama Indonesia," kata Rois.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Badan Geologi Ingatkan Pemda Beri Perhatian Kawasan Rawan Bencana

News
| Sabtu, 07 September 2024, 23:27 WIB

Advertisement

alt

Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia di Shanghai China, Berukuran 350 Ribu Meter Persegi

Wisata
| Sabtu, 07 September 2024, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement