Advertisement
Gantikan Kaporit, Teknologi UV Ramah Lingkungan untuk Pengolahan Air dalam Akuakultur

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Salah satu teknologi ultraviolet (UV) ramah lingkungan dirancang khusus untuk pengolahan air dalam industri akuakultur yang dinamakan Baskara UV.
Teknologi UV menggunakan sinar ultraviolet dengan panjang gelombang tertentu antara 200-270 nm untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit.
Advertisement
Teknologi UV bekerja dengan menggunakan radiasi sinar ultraviolet untuk menonaktifkan mikroorganisme patogen seperti bakteri, virus, dan parasit dengan merusak DNA mereka, sehingga mereka tidak dapat berkembang biak atau menyebabkan infeksi.
Proses ini dinilai sangat efektif tanpa memerlukan bahan kimia tambahan, sehingga tidak meninggalkan residu berbahaya dalam air. "Teknologi ini menawarkan solusi efektif dan berkelanjutan untuk menggantikan penggunaan kaporit/chlorine dalam menjaga kualitas air," kata CEO FisTx Indonesia Rois Mubarok melalui siaran persnya, Sabtu (20/7/2024).
Dia mengatakan bahwa dalam industri akuakultur, kualitas air merupakan faktor kunci yang menentukan kesehatan dan pertumbuhan organisme air. "Selama bertahun-tahun, kaporit atau chlorine telah menjadi solusi utama untuk mensterilkan air, tetapi metode ini memiliki kelemahan signifikan, termasuk dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi efek samping pada organisme air," ujarnya.
Seiring dengan perkembangan teknologi, lanjut Rois, solusi baru yang lebih aman dan efisien kini tersedia: teknologi ultraviolet Baskara (UV). "Teknologi Baskara UV yang kami kembangkan menawarkan alternatif yang lebih ramah lingkungan dan efektif untuk pengolahan air dalam akuakultur, menggantikan kaporit/chlorine sekaligus membanggakan sebagai karya inovasi anak bangsa," katanya.
Rois mengklaim ada banyak keunggulan jika menerapkan teknologi Basakara UV ini. Selain efektivitas tinggi tanpa bahan kimia berbahaya juga ramah lingkungan. "Tidak seperti kaporit/chlorine, teknologi UV tidak meninggalkan residu kimia berbahaya dalam air, sehingga tidak mencemari lingkungan atau mengganggu ekosistem air," katanya.
Lebih dari itu, penggunaan teknologi UV tidak mengubah sifat fisik atau kimiawi air, memastikan bahwa pH, rasa, dan warna air tetap tidak terpengaruh, yang sangat penting untuk kesehatan organisme air. Sistem UV juga mudah dipasang dan dioperasikan, dengan biaya operasional yang lebih rendah karena tidak memerlukan pembelian bahan kimia secara terus-menerus.
"Intinya, pengoperasian teknologi UV ini mudah dan berbiaya rendah. Yang terpenting lagi, pemeliharaan kualitas air menjadi lebih optimal," terangnya.
BACA JUGA: Jepang Punya Teknologi AI yang Bisa Deteksi Rasa Sakit pada Kucing
Dengan berbagai keunggulan itu, sambung Rois, teknologi UV dapat diterapkan di berbagai segmen akuakultur. Seperti pembibitan untuk penyediaan air dengan baku mutu yang optimal, kolam pemeliharaan agar air bersih dan bebas patogen hingga Sistem Resirkulasi Akuakultur atau RAS.
Teknologi ini juga bisa diterapkan di akuarium komersial maupun publik untuk menjaga kesehatan dan tampilan yang baik dari spesies yang dipamerkan. "Pengolahan air limbah dari fasilitas akuakultur juga bisa memanfaatkan teknologi UV. Ini untuk memastikan bahwa air yang dibuang kembali ke lingkungan bebas dari patogen dan tidak berbahaya," katanya.
Dia mengklaim, teknologi Baskara UV sudah dikembangkan dan diterapkan di berbagai proyek akuakultur di Indonesia. Mulai Bangka Belitung, Lampung, Tegal, Jogja, Pacitan, Bali, Sumbawa, Barru, Parigi, dan beberapa daerah di Indonesia lainnya.
"Kami bangga dapat menghadirkan teknologi yang tidak hanya efektif tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Ini adalah langkah penting bagi industri akuakultur dan bukti bahwa anak bangsa mampu menciptakan inovasi yang berdampak global terutama Indonesia," kata Rois.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

DPR RI Desak Mendagri Tito Hentikan Efisiensi Dana Transfer ke Daerah
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY: Program MBG Harus Jadi Peluang Kelompok Tani Lokal
- Keluarga Arya Daru Pangayunan Ajukan Perlindungan ke LPSK
- Pasien Stroke di Sleman Capai Lebih dari 5.000 Orang
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 15 September 2025, Ribuan Pesilat Bertemu di Jogja, Hasil Man City vs Man United, Mafia Tanah Kas Desa
- Dispar Bantul Pindahkan TPR Wisata Pantai dengan Tenda Darurat
Advertisement
Advertisement