Advertisement

Warga AS Khawatir AI Memicu Peningkatan Jumlah Pengangguran

Newswire
Selasa, 19 Agustus 2025 - 19:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Warga AS Khawatir AI Memicu Peningkatan Jumlah Pengangguran Artificial Intelligence alias kecerdasan buatan - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Warga Amerika Serikat (AS) khawatir potensi melonjaknya pengangguran akibat perkembangan kecerdasan buatan alias AI yang cukup massif. Kekhawatiran itu terungkap dari jejak pendapat terbaru yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos.

Meskipun saat ini belum banyak tanda-tanda mengenai peningkatan pengangguran massal, tingkat pengangguran AS hanya 4,2% pada bulan Juli, kecerdasan buatan telah menimbulkan kekhawatiran karena mengubah pekerjaan, industri, dan kehidupan sehari-hari.

Advertisement

BACA JUGA: Komdigi Susun Peta Jalan Kecerdasan Buatan

Survei Reuters menyebut setidaknya sebanyak 71% responden khawatir bahwa AI akan "membuat terlalu banyak orang kehilangan pekerjaan secara permanen". Sementara itu, sekitar 77% responden bahkan mengatakan teknologi tersebut dapat digunakan untuk memicu kekacauan politik.

Warga Amerika juga khawatir tentang penggunaan aplikasi militer untuk AI. Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos, sekitar 48% responden mengatakan pemerintah tidak boleh menggunakan AI untuk menentukan target serangan militer, dibandingkan dengan 24% yang mengatakan pemerintah harus mengizinkan penggunaan teknologi semacam itu.

Sebanyak 28% lainnya menyatakan tidak yakin. Adapun antusiasme publik terhadap AI telah mendorong investasi lebih lanjut di AS. Sejumlah perusahaan seperti Foxconn (2354.TW), dan SoftBank (9984.T), berencana membangun pabrik pusat data di Ohio.

BACA JUGA: Perlu Ada Batasan yang Jelas Antara Produk Manusia dan Kecerdasan Buatan

Dua pertiga responden dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos mengatakan mereka khawatir orang-orang akan meninggalkan hubungan dengan orang lain demi teman AI. Namun demikian, pendapat publik terpecah mengenai apakah teknologi AI akan meningkatkan pendidikan.

Sekitar 36% responden berpendapat teknologi ini akan membantu, sementara 40% tidak setuju dan sisanya tidak yakin. Survei Reuters/Ipsos mengumpulkan tanggapan daring dari 4.446 orang dewasa AS di seluruh negeri dan memiliki margin kesalahan sekitar 2 poin persentase.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kebakaran di Blora, Tumpahan Minyak Sempat Merambat ke Sungai

Kebakaran di Blora, Tumpahan Minyak Sempat Merambat ke Sungai

News
| Selasa, 19 Agustus 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun

Wisata
| Minggu, 17 Agustus 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement