Advertisement

Agustus 2025, Malaysia Salip RI Jadi Pasar Mobil Terbesar ASEAN

Rizqi Rajendra
Minggu, 28 September 2025 - 20:37 WIB
Jumali
Agustus 2025, Malaysia Salip RI Jadi Pasar Mobil Terbesar ASEAN Ilustrasi mobil.

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Posisi Indonesia sebagai pasar mobil terbesar di ASEAN semakin terancam, seiring dengan capaian penjualan mobil Malaysia yang kembali menyalip RI pada Agustus 2025.

Mengacu data Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) penjualan mobil Malaysia pada Agustus 2025 tercatat sebanyak 73.041 unit, jauh melampaui penjualan ritel Indonesia yang sebanyak 66.478 unit pada bulan yang sama.

Advertisement

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan, salah satu penyebabnya yakni pemerintah Malaysia memberikan insentif pajak jangka panjang sejak pandemi Covid-19 sehingga mendorong tumbuhnya pasar otomotif di Negeri Jiran.

“Sebabnya pengurangan pajak. Saya enggak tahu detailnya, tapi mereka lebih dulu [beri insentif] daripada kita, bahkan sampai sekarang enggak berhenti,” ujar Kukuh dikutip Minggu (28/9/2025).

BACA JUGA: Warganet Bilang Justin Hubner Red Fleg

Adapun, sepanjang 8 bulan 2025, penjualan mobil di Malaysia tembus 516.862 unit, sedangkan di Indonesia sebanyak 522.162 unit secara ritel.

Meskipun secara keseluruhan penjualan mobil Indonesia masih lebih unggul. Namun, selisihnya sangat tipis, hanya sekitar 5.300 unit. Artinya, bukan tidak mungkin penjualan mobil Malaysia akan segera menyalip Indonesia dalam waktu dekat.

Kukuh pun membandingkan penjualan mobil Indonesia dengan Malaysia yang mampu menembus angka 816.747 unit pada 2024 lalu. Padahal, populasi Negeri Jiran hanya sekitar 34 juta jiwa, jauh di bawah Indonesia yang mencapai lebih dari 280 juta jiwa.

“Nah, Malaysia kenapa bisa naik di 816.000 unit tahun lalu. Kalau kami tanyakan ke kolega kami di Malaysia, itu semenjak Covid, kebijakan insentifnya terus dipertahankan, sehingga masyarakat yang punya uang akhirnya beli mobil,” jelasnya.

Alhasil, Gaikindo pun berharap bahwa pemerintah dapat memberikan insentif untuk meningkatkan penjualan mobil domestik dengan skema yang sama seperti saat pandemi Covid-19 silam.

Seperti diketahui, pada awal 2022, pemerintah kembali memperpanjang kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) sebagai bagian dari stimulus pemulihan industri otomotif nasional. Terbukti, penjualan mobil pada 2022 tembus di atas 1 juta unit berkat kebijakan tersebut.

“Sekarang kita perlu insentif, kondisi lagi sulit. Jangka panjangnya kita harus punya kajian yang komprehensif dan menyeluruh. Berapa sih daya beli masyarakat kita? Kalau saya hanya tahu dari Gaikindo, itu datanya 70-80% orang beli mobil yang harganya di bawah Rp400 juta,” pungkas Kukuh.

Mengacu data Gaikindo, pada 8 bulan 2025, total penjualan mobil wholesales sebanyak 500.951 unit, atau turun 10,6% (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 560.552 unit.

Penjualan mobil secara ritel alias dari dealer ke konsumen pun ikut menyusut 10,7% menjadi 522.162 unit, dibandingkan pada periode 8 bulan 2024 yang sebanyak 584.847 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Forum Pemred Sesalkan Pencabutan Liputan Wartawan CNN oleh Istana

Forum Pemred Sesalkan Pencabutan Liputan Wartawan CNN oleh Istana

News
| Minggu, 28 September 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa

Wisata
| Selasa, 23 September 2025, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement