Advertisement
Pertama di Indonesia, Dual Location Smart Classroom Diluncurkan di Pontianak

Advertisement
Harianjogja.com, PONTIANAK–Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) dan Huawei Indonesia meluncurkan solusi ruang kelas pintar Dual-Location Smart Classroom pertama di Indonesia pada SMA Negeri 1 Pontianak dan SMA Negeri 1 Mempawah.
Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan kemitraan antara sektor swasta dengan lembaga pemerintah melalui inisiatif Dual-Location Smart Classroom ini merupakan contoh yang sangat baik tentang bagaimana kolaborasi dapat mempercepat transformasi pendidikan digital di Indonesia, serta mendukung program nasional seperti Merdeka Belajar.
Advertisement
“Saya yakin bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui pendidikan dan konektivitas internet yang memadai dan terjangkau," katanya dikutip Selasa (30/9/2025).
BACA JUGA: Kemendikdasmen Sebut TV Interaktif Bikin Murid Lebih Fokus
Fasilitas ruang kelas pintar di kedua sekolah tersebut dilengkapi dengan sistem pembelajaran jarak jauh canggih dari Huawei seperti layar pintar, papan tulis pintar, kamera HD, dan mikrofon nirkabel. Pada demonstrasi saat peluncuran, guru bahasa Inggris di Pontianak mengajar para siswa di dua sekolah yang terletak di Pontianak dan Mempawah secara bersamaan, yang membuktikan keandalan serta kapabilitas imersif dari sistem yang digunakan.
"Melalui inisiatif ini, fasilitas internet di sekolah dapat mengakselerasi literasi digital dan meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Kalimantan Barat. Saya berharap keterlibatan aktif pemerintah daerah, pimpinan sekolah, dan para mitra swasta ini dapat membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di negara ini, terutama di Kalimantan Barat,” katanya.
Sebagai kelanjutan dari peluncuran Dual-Location Smart Classroom, Surge, Huawei, serta Dinas Pendidikan Kalimantan Barat berencana untuk memperluas manfaat dari inisiatif ruang kelas pintar ini ke seluruh provinsi dan bahkan secara nasional, sehingga setiap anak di mana pun mereka tinggal, dapat belajar dan meraih prestasi.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa sinergi antara teknologi, infrastruktur, serta tata kelola lokal dapat meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas. “Bersama Huawei dan dengan dukungan dari otoritas pendidikan Kalimantan Barat, kami mengubah konektivitas menjadi peluang, memberikan kesempatan kepada anak-anak di daerah terpencil di Indonesia untuk belajar langsung dari guru-guru ahli,” kata Yune Marketatmo, CEO Surge.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Surge menyediakan koneksi internet 1 Gbps secara gratis bagi sekolah yang berpartisipasi dengan didukung jaringan backbone fiber nasional serta edge cloud. “Fasilitas internet gratis 1 Gbps untuk sekolah merupakan bagian dari komitmen Surge untuk menyediakan Internet Rakyat, layanan internet terjangkau dan berkecepatan tinggi bagi semua komunitas di seluruh negeri," tambahnya.
Inisiatif ini tentunya melibatkan teknologi inovatif Huawei serta dukungan penuh dari Dinas Pendidikan Kalimantan Barat, yang menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan keterbatasan tenaga guru sekaligus mendorong partisipasi aktif siswa dalam belajar.
James Zeng, CEO Huawei Indonesia Enterprise Business Group mengaku bangga berkolaborasi dengan Surge untuk mewujudkan visi tersebut. “Dual-Location Smart Classroom ini dibangun menggunakan teknologi terdepan untuk menghadirkan pengalaman belajar berbasis cloud yang bebas hambatan. Dengan cara ini, kami yakin siswa dapat berinteraksi dengan guru secara real-time dan mengulang pelajaran kapan saja, di mana saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kemenpar Promosikan Wisata Bahari Raja Ampat ke Amerika dan Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Sedia Payung! Jogja dan Sekitarnya Diperkirakan Hujan Hari Ini
- Tahun 2026 Kalurahan di Kulonprogo Tetap Dapat BKK, Ini Syaratnya
- Jadwal Pemadaman Listrik Hari Ini, Giliran Sedayu Terdampak
- Jalur Trans Jogja Tujuan Malioboro, Titik Nol dan Lokasi Wisata Lainnya
- Penemuan Mayat dan Mengakhiri Hidup di Bantul Capai 76 Kasus
Advertisement
Advertisement