Advertisement

Sora OpenAI Resmi Rilis, Ancaman Tuntutan Hukum Hak Cipta Mengintai

Jumali
Senin, 06 Oktober 2025 - 18:27 WIB
Jumali
Sora OpenAI Resmi Rilis, Ancaman Tuntutan Hukum Hak Cipta Mengintai Salah satu karakter yang dibuat menggunakan Sora OpenAI - OpenAi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—OpenAI baru saja meluncurkan aplikasi pembuatan video pendek bertenaga AI mereka, Sora, Minggu (5/10/2025).

Sora adalah aplikasi video berbasis undangan (invite-based) di perangkat iOS yang memungkinkan pengguna membuat video pendek secara gratis hanya dengan memasukkan prompt atau perintah teks. Sejak dirilis, aplikasi ini langsung melonjak ke puncak App Store Apple.

Advertisement

Dalam waktu singkat, platform ini langsung dibanjiri klip yang menampilkan karakter animasi dan merek populer yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan. Meskipun populer, para ahli memperingatkan bahwa risiko tuntutan hukum hak cipta dapat segera menimpa startup ini.

Mark Lemley, profesor dari Stanford Law School, menyatakan Open AI membuka peluang untuk mendapatk banyak gugatan, menyusul banyak video yang dibuat pengguna tentang karakter kartun dan diprediksi akan melanggar hak cipta.

Varun Shetty, Kepala Kemitraan Media OpenAI, mengaku mereka akan bekerja sama dengan pemegang hak cipta untuk memblokir karakter yang diminta dan merespons permintaan penghapusan (takedown requests).

Namun, para ahli hukum, seperti Lemley, menekankan bahwa karakter adalah objek hak cipta. Hilangnya kendali perusahaan atas apa yang diucapkan atau dilakukan karakter mereka dalam video yang dibuat pengguna akan menjadi masalah besar.

Menurut Jason Bloom dari Haynes Boone, tawaran "opt-out" (pengecualian) yang dilaporkan diberikan OpenAI kepada beberapa studio sebelum peluncuran adalah tidak lazim. Bloom mengingatkan, dalam hukum hak cipta, izin eksplisit adalah syarat utama.

"Bukan begitu cara kerja hak cipta," tegasnya.

Disisi lain, OpenAI telah mengambil beberapa langkah pencegahan, di mana OpenAI menghormati permintaan penghapusan melalui formulir "Sengketa Hak Cipta". Untuk keamanan, pengguna tidak dapat membuat video orang atau tokoh publik lain tanpa izin eksplisit mereka. Pengguna hanya bisa membuat cameo diri mereka sendiri yang memiliki kontrol akses.

CEO Sam Altman menyatakan bahwa kontrol yang lebih rinci (granular controls) serupa akan segera tersedia bagi para pemegang hak. Tujuannya adalah membuat platform ini begitu menarik sehingga pemegang hak bersedia berpartisipasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Detik-Detik Drone Show Liuyang Berubah Jadi Petaka

Detik-Detik Drone Show Liuyang Berubah Jadi Petaka

News
| Senin, 06 Oktober 2025, 19:17 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement