Reality One, Perangkat Baru Apple untuk Merambah Dunia Metaverse

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS), Apple dikabarkan sedang mengajukan merek dagang baru untuk peluncuran headset augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) miliknya. Hal ini dilakukan Apple untuk meraup pasar dunia virtual atau metaverse global.
Dikutip dari Bloomberg, Apple telah mengajukan merek dagang baru di AS, Inggris, Kanada, Australia, Selandia Baru, Arab Saudi, Kosta Rika, dan Uruguay melalui perusahaan cangkang.
Apple secara teratur menggunakan perusahaan cangkang untuk nama merek dagang, karena memungkinkan perusahaan menjaga kerahasiaan atas produk, layanan, atau perangkat lunak yang tidak diumumkan.
Sedangkan, dikabarkan bahwa Apple akan menamai headset AR/VR barunya itu dengan nama "Reality One". Bloomberg juga melaporkan bahwa Apple berencana menggunakan chip silikon Apple M2 dengan RAM 16 GB untuk headset AR/VR baru itu.
BACA JUGA: Samsung dan Yayasan Bill Gates Kembangkan Toilet Aman
Nantinya, Headset AR/VR baru itu kemungkinan akan dihargai lebih dari US$3.000. Namun, analis Apple, Ming-Chi Kuo, melaporkan bahwa Apple juga sedang mengerjakan versi kedua dari headset AR/VR ini dengan harga yang lebih murah.
"Akan ada versi lanjutan serta Apple Glasses," katanya dikutip dari MacRumors pada Senin (29/8/2022).
Upaya Apple merambah pasar headset AR/VR dilakukan untuk memanfaatkan potensi pasar metaverse yang besar. Headset AR/VR merupakan perangkat yang bisa digunakan di dunia metaverse.
Tidak hanya Apple, induk Facebook, yakni Meta, Microsoft dan Google juga tengah bersiap untuk merilis produk perangkat keras dan layanan perangkat lunak baru untuk menopang perkembangan baru di dunia teknologi ini.
BACA JUGA: Xiaomi Pecat 900 Karyawan, Harta Pendirinya Berkurang Rp124 Triliun
Perusahaan Big Tech itu bertaruh bahwa gadget yang membawa penggunanya ke dunia imajiner akan membuka pasar baru terbesarnya dalam perangkat lunak. Apple mendapat sorotan dunia saat memperkenalkan smartphone layar sentuh pada tahun 2007 silam.
“Platform teknologi besar (yang diuntungkan dari munculnya aplikasi komputasi seluler) sekarang melihat ke arah augmented reality sebagai pergeseran platform komputasi berikutnya,” tulis analis Goldman Sachs Eric Sheridan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
- Banyak Kafe dan Homestay di Samiran Boyolali, tapi Tak Menambah Pendapatan Desa
- Istri Diselingkuhi, Seorang Pria di Jember Bacok Korban hingga Meninggal
- Usung 3 Konsep Besar, Kawasan Aerotropolis YIA Disebut Lebih Ramah Pertanian
- Bukan Kemah Biasa, Wisata Camping di Deles Indah Klaten Berasa Jadi Warga Lokal
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pesta Daging Iftar Ramadan di Horison Ultima Riss Malioboro Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
Advertisement