Advertisement
Misi Armageddon Dimulai 26 September, NASA Akan Tabrak Asteroid dengan Pesawat

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—NASA akan menabrakkan pesawat ruang angkasa ke asteroid dengan sengaja akhir bulan ini. Langkah ini merupakan upaya menyelamatkan Bumi dari tabrakan asreroid.
Misi tersebut, yang dijadwalkan berlangsung pada 26 September, menandai langkah pertama menuju solusi untuk menjatuhkan asteroid kiamat yang potensial mengancam Bumi.
Advertisement
Pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) NASA baru-baru ini melihat targetnya untuk pertama kali. Idenya adalah bahwa pesawat ruang angkasa DART seukuran lemari es akan menabrak Didymos, sebuah asteroid dengan bulan yang mengorbit, lebih cepat dari peluru dan mengubah orbitnya.
Pesawat ruang angkasa akan menabrak moonlet Didymos B, yang mengorbit di sekitar asteroid yang lebih besar Didymos A. Pesawat akan menghantam batu yang lebih kecil dengan kecepatan 3,7 mil per detik, dan para ilmuwan NASA akan memantau untuk melihat efeknya pada jalur penerbangan batu setinggi 530 kaki itu.
BACA JUGA: iPhone 14 Baru Diluncurkan, Ini Prediksi Spesifikasi iPhone 15
Dari jarak sekitar 20 juta mil jauhnya dari DART, sistem Didymos masih sangat redup, dan para ahli kamera navigasi tidak yakin apakah Didymos Reconnaissance dan Asteroid Camera for Optical Navigation (DRACO) akan dapat melihat asteroid tersebut.
Tetapi begitu 243 gambar yang diambil DRACO selama urutan pengamatan ini digabungkan, tim dapat meningkatkannya untuk mengungkapkan Didymos dan menentukan lokasinya.
"Gambar pertama ini digunakan sebagai tes untuk membuktikan teknik pencitraan kami," kata Elena Adams, insinyur sistem misi DART di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins (APL) di Laurel, Maryland.
"Kualitas gambar mirip dengan apa yang bisa kami peroleh dari teleskop berbasis darat, tetapi penting untuk menunjukkan bahwa DRACO bekerja dengan baik dan dapat melihat targetnya untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan sebelum kita mulai menggunakan gambar untuk memandu pesawat ruang angkasa. ke asteroid secara mandiri."
BACA JUGA: Sinar Biru dari Layar Gawai Bisa Bikin Cepat Tua
Meskipun tim telah melakukan sejumlah simulasi navigasi menggunakan gambar non-DRACO dari Didymos, DART pada akhirnya akan bergantung pada kemampuannya untuk melihat dan memproses gambar Didymos dan Dimorphos, setelah itu juga dapat dilihat, untuk memandu pesawat ruang angkasa menuju asteroid, terutama dalam empat jam terakhir sebelum tumbukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Alami Darurat Sampah, Kampung Suryoputran Jogja Sukses Olah Sampah Nyaris 1 Ton Per Bulan
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement
Advertisement