Advertisement
Kerja Jadi Virtual Asisstant dari Rumah dan Dibayar Dollar, Kenapa Enggak?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Era digital memungkinkan setiap orang bisa bekerja secara daring dari mana dan kapan saja. Hal ini tak lepas dari munculnya sejumlah pekerjaan baru yang bisa dikerjakan tanpa harus bertatap muka secara langsung. Salah satunya adalah virtual assistant.
Lalu, apa sebenarnya virtual assistant?
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Virtual assistant merupakan seseorang yang memberikan layanan administratif dan dukungan bisnis kepada perusahaan secara remote atau dari jarak jauh.
Profesi ini mirip dengan asisten pada umumnya. Tetapi bedanya virtual assistant sistemnya adalah kerja secara daring, sementara asisten biasa harus bekerja secara on-site.
Ada beberapa tugas yang biasa dikerjakan oleh seorang virtual assistant, di antaranya mengatur jadwal, mengelola surel dan panggilan telepon, menginput data, mengelola media sosial, hingga melayani pelanggan, seperti halnya customer service.
Masih ada beragam pekerjaan yang bisa dilakukan oleh virtual assistant ini, tergantung kebutuhan dari perusahaan atau klien.
Meskipun sedang populer, belum banyak perusahaan di Indonesia yang meng-hire pekerjaan virtual assistant ini. Para klien yang menggunakan jasa ini justru mayoritas datang dari luar negeri.
BACA JUGA: Lion Parcel & Pos Indonesia Dukung Percepatan Distribusi Logistik
Hal tersebut juga dirasakan oleh Virtary, sebuah agensi virtual assistant di Indonesia.
Founder & CEO Virtary, Rieni Santoso mengatakan 95% klien yang menggunakan jasa virtual assistant dari agensinya berasal dari luar negeri, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, Hongkong, Korea, Singapura. Sementara sisanya berasal dari Indonesia.
“Peluang untuk mendapatkan cuan dari kerja online menjadi virtual assistant ini cukup besar. Banyak project dari perusahaan luar negeri yang bisa dikerjakan. Makanya, ini bisa jadi peluang yang sangat bagus bagi mahasiwa, pelajar, ibu rumah tangga, orang yang sedang mencari pekerjaan, maupun korban PHK,” ujar Rieni dalam keterangan persnya, Selasa (21/2/2023).
Saat ini Virtary memiliki 86 freelancer dari seluruh Indonesia dengan kantor pusat di Jakarta. Selain di Jakarta, agensi yang dibangun Rieni Santoso pada 2010 ini juga memiliki kantor di Jogja.
Di Kota Gudeg ini, terdapat 40 orang virtual assistant di Jogja yang bekerja secara on-site.
Tak hanya melayani klien, Virtary kini juga membuka kelas bagi siapa saja yang ingin belajar menjadi seorang virtual assistant. Dalam kelas ini, Virtary menggandeng platform belajar online, habiskerja.com. Pembelajaran dilakukan dengan cara mengakses video, ditambah dengan layanan konsultasi, dan praktek.
“Kami ingin semakin banyak orang yang bisa kerja online dari rumah dan mendapatkan bayaran ribuan dollar per bulan. Harapannya, dengan adanya kelas ini, kita bisa menjadi penggerak roda ekonomi di masyarakat melalui peran mereka sebagai virtual assistant."
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Ini Wisata Air di Wilayah Terpencil Gunungkidul yang Menarik Dikunjungi
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement