Advertisement
Fenomena Langka! Ini Perkiraan Jadwal dan Cara Melihat Hujan Meteor Eta Aquarids
![Fenomena Langka! Ini Perkiraan Jadwal dan Cara Melihat Hujan Meteor Eta Aquarids](https://img.harianjogja.com/posts/2024/05/05/1173512/hujan-meteor.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Fenomena alam hujan meteor Eta Aquarids diperkirakan terjadi pada Minggu (5/5/2024) malam hingga Senin (6/5/2024) pagi sebelum Matahari terbit.
Setidaknya ada 30 meteor Eta Aquarid yang akan turun per jamnya, saat puncak hujan terjadi. Akan tetapi, pada tahun ini, kira-kira ada sekitar 50 bintang jatuh yang dapat dilihat di langit per jamnya.
Advertisement
Mengutip dari situs Space, hujan meteor tersebut telah aktif sejak 19 April hingga 28 Mei. Meteor tersebut memiliki kecepatan hingga 65,4 km/detik pada puncaknya.
Adapun hujan meteor Eta Aquarids bisa terjadi ketika ada aliran meteoroid/debu sisa komet Halley yang melintas puluhan tahun silam.
Berikut cara melihat hujan meteor Eta Aquarids yang terjadi pada 5-6 Mei 2024:
Pergi ke luar saat waktu yang tepat
Di Indonesia, hujan meteor Eta Aquarid diperkirakan mencapai puncaknya sekitar pukul 04.00 dinihari WIB.
Namun, Kepala Meteoroid Environment Office NASA Bill Cooke pernah mengatakan bahwa waktu terbaik untuk melihat hujan meteor adalah sekitar pukul 02.00 WIB-03.00 WIB.
Cari garis-garis dan bola api
Untuk bisa melihat hujan meteor tersebut, carilah garis panjang yang melesat di langit yang disebabkan oleh puing-puing meteor yang terbakar di atmosfer.
Ketika meteor mencapai atmosfer, mereka tidak hanya terbakar, tetapi juga pecah dan jika mereka besar dan berdebu, mereka menciptakan garis yang jelas, yakni debu yang ditinggalkan di belakangnya.
Hujan meteor juga dapat membawa "bola api" sesekali, yang merupakan kilatan terang yang terjadi saat meteor meledak saat mengenai atmosfer.
Telentang
Cara selanjutnya adalah dengan berbaring telentang dan melihat ke arah atas. Kemudian menjauhlah dari lampu-lampu kota.
Coba berbaring telentang dan lihat lurus ke langit. Melihat hujan meteor tidak perlu membawa kacamata atau teleskop karena meteor paling baik dilihat dengan mata telanjang.
BACA JUGA: Hujan Meteor Quadrantid Bakal Muncul Awal Januari, Catat Tanggalnya
NASA merekomendasikan untuk mengarahkan kaki Anda ke timur untuk mendapatkan pemandangan terbaik dari pancuran. Hal terpenting adalah mengalihkan pandangan dari bulan.
Bersabar dan sesuaikan diri
Jangan fokus ke ponsel Anda saat mengamati langit. Biasakan mata dengan kegelapan malam dan bersabarlah. NASA mengatakan, Anda harus memberi mata setidaknya 30 menit untuk membiasakan diri dengan langit yang gelap sebelum berharap untuk melihat bintang jatuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182770/prabowo_olimpiade.jpg)
Hadiri Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Prabowo Dijamu Presiden Emmanuel Macron
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Harga Cabai Bisa 4 Kali Naik dalam Sepekan, Pemda DIY Akui Kesulitan Kendalikan Fluktuasi
- Dianggarkan Rp5,2 Miliar, Perbaikan Museum Gunung Merapi Berlanjut di Tahun Ini
- Polisi Didesak Tangkap Pembawa Sajam yang Sebabkan Mahasiswa Unisa Jatuh dan Meninggal Dunia
- Dua Tahun Tutup, Museum Gunung Merapi Bakal Buka Lagi Akhir Tahun Ini
- Ini Bentuk-Bentuk Kerawanan Pilkada Bantul versi KPU
Advertisement
Advertisement