RI Cari Peluang Kerja Sama untuk Transformasi Digital dan AI dengan Pemerintah China
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Indonesia tengah mencari peluang kerja sama untuk melakukan transformasi digital dan artificial technology (AI) atau kecerdasan buatan dengan pemerintah China.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Budi melakukan kunjungan kerja di Swiss guna bertemu dengan perwakilan dari China untuk membahas transformasi digital dan kecerdasan buatan (AI). Pertemuan yang diadakan di Geneva International Convention Center (CICG) tersebut merupakan kesepakatan bilateral dengan China yang menekankan perkembangan AI dan investasi pada SDM.
Advertisement
Budi bertemu dengan Wakil Menteri Perindustrian dan Teknologi Informasi RRC Shan Zhongde pada Senin (27/05/2024), guna membuka peluang kerja sama dalam membangun tranformasi digital di masing-masing negara. Termasuk perihal pengembangan AI.
“Semoga pertemuan ini membawa kerja sama yang lebih baik untuk kesuksesan bersama,“ kata Budi dalam tulisan resmi Kominfo. Budi juga menjelaskan bahwa pengembangan AI dan investasi pada SDM akan mendorong kemajuan Indonesia. Menurut Budi, dengan memajukan digital ekonomi dan pemanfaatan AI, Indonesia bisa lepas dari middle income trap.
Budi turut hadir bersama Dirjen PPI Wayan Toni, Dirut Bakti Kominfo Fadhilah Mathar, serta Staf Khusus Menkominfo Sarwoto Atmosutarno, Daniel Hutagalung, Jobpie Sugiharto, dan Dedy Permadi. Adapun Wakil Menteri Zhongde didampingi 9 anggota delegasi dari Pemerintah China. Wakil Menteri Zhongde menyatakan bahwa China berkomitmen untuk mendukung Indonesia dalam transformasi digitalnya. Pernyataan ini menegaskan bahwa fokus utama dukungan tersebut adalah pada sektor telekomunikasi, khususnya pengembangan teknologi 5G dan 6G serta kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga
Sakapari Angkat Isu Kecerdasan Buatan dalam Membangun Kota
Penggunaan Kecerdasan Buatan di Pemerintahan Tak Perlu Ditakutkan
Pilpres 2024 Rentan Praktik Deepfake, Ini Tips untuk Terhindar
Dia juga menyampaikan harapan agar Indonesia mengirimkan delegasi untuk menghadiri forum internasional tentang industri digital dan AI yang akan diselenggarakan di China pada awal September tahun ini. Forum ini diharapkan menjadi platform bagi kedua negara untuk bertukar ide, pengalaman, dan inovasi di bidang digital dan AI.
“Kami mengharapkan kerja sama mengenai pemanfaatan AI demi kemajuan rakyat masing-masing negara,” ujarnya.
Budi juga menegaskan Indonesia telah memiliki aturan kode etik dalam pemanfaatan AI. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2023 Tentang Etika Kecerdasan Artifisial sebagai bentuk respon terhadap pesatnya pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari.
Surat Edaran tersebut mencakup tiga kebijakan utama, yaitu nilai-nilai etika dalam AI, pelaksanaan nilai etika,, serta akuntabilitas dalam pemanfaatan dan pengembangan AI. Surat Edaran ini bertujuan untuk menjadi panduan bagi para pelaku usaha yang terlibat dalam aktivitas pemrograman berbasis AI dan penyelenggara sistem elektronik (PSE) baik di sektor publik maupun swasta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement