Advertisement

Promo November

Asteroid Seukuran Gedung Pencakar Langit Mendekati Bumi, Catat Tanggalnya

Mia Chitra Dinisari
Jum'at, 13 September 2024 - 11:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Asteroid Seukuran Gedung Pencakar Langit Mendekati Bumi, Catat Tanggalnya Ilustrasi. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—NASA mengumumkan sebuah Asteroid seukuran gedung pencakar langit akan melewati Bumi pada Selasa (17 September), atau 18 September WIB. NASA menyebut kehadiran Asteroid tersebut "berpotensi berbahaya".

NASA menyebut nama Asteroid itu 2024 ON dan diperkirakan memiliki diameter antara 721 dan 1.575 kaki (220 hingga 480 meter). Asteroid itu akan melewati Bumi dengan kecepatan 19.842 mph (31933 km/jam) — atau sekitar 26 kali kecepatan suara.

Advertisement

BACA JUGA: Asteroid Seukuran Pesawat Terbang Meluncur ke Bumi Senin 24 Juni 2024

Dilansir dari livescience, pada jarak terdekatnya, asteroid tersebut akan berada dalam jarak sekitar 0,62 juta mil (1 juta kilometer) dari Bumi, sekitar 2,6 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. 

Berdasarkan standar kosmik, ini adalah selisih yang sangat tipis namun masih cukup jauh sehingga tidak ada penduduk bumi yang perlu khawatir dengan lewatnya batuan luar angkasa.

NASA menganggap objek luar angkasa apa pun yang berada dalam jarak 120 juta mil (193 juta km) dari Bumi sebagai "objek dekat Bumi" dan mengklasifikasikan objek besar apa pun dalam jarak 4,65 juta mil (7,5 juta km) dari planet kita sebagai "berpotensi berbahaya".

NASA melacak lokasi dan orbit sekitar 28.000 asteroid, mengikutinya dengan Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS), yaitu rangkaian empat teleskop yang melakukan pemindaian seluruh langit malam setiap 24 jam.

BACA JUGA: Duh, Ada Asteroid Sepanjang 30 Meter Dekati Bumi dengan Jarak Berbahaya

NASA telah memperkirakan lintasan semua objek dekat Bumi ini setelah akhir abad ini. Bumi tidak menghadapi bahaya tabrakan asteroid apokaliptik setidaknya selama 100 tahun ke depan, menurut NASA.

Jika 2024 ON menghantam Bumi, hal ini tidak akan menyebabkan peristiwa bencana seperti asteroid pembunuh dinosaurus selebar 7,5 mil (12 km) yang menghantam Bumi 66 juta tahun lalu.

Namun bukan berarti dampaknya tidak luas. Misalnya, ledakan meteor selebar 59 kaki (18 m) di atas Chelyabinsk, Rusia pada tahun 2013, menghasilkan ledakan yang kira-kira setara dengan sekitar 400 hingga 500 kiloton TNT, atau 26 hingga 33 kali energi yang dilepaskan oleh bom Hiroshima. dan melukai sekitar 1.500 orang. 

Memahami lintasan asteroid bisa menjadi tugas yang lebih sulit daripada yang terlihat karena apa yang disebut efek Yarkovsky. Dinamakan berdasarkan nama insinyur abad ke-19 yang pertama kali mengusulkannya, efek ini berarti bahwa, dalam jangka waktu yang lama, batuan luar angkasa menyerap dan memancarkan cukup banyak cahaya pembawa momentum untuk mengubah orbitnya secara halus.

Artinya, mengukur efek Yarkovsky sangat penting ketika memprediksi asteroid mana yang berpotensi menjadi ancaman. Badan-badan antariksa di seluruh dunia sedang mencari cara untuk membelokkan asteroid berbahaya jika ada yang menuju ke arah kita.

Pada 26 September 2022, pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART) mengarahkan ulang asteroid tidak berbahaya Dimorphos dengan menabrakkannya keluar jalur, mengubah orbit asteroid selama 32 menit dalam pengujian pertama sistem pertahanan planet Bumi.

NASA memuji misi tersebut sebagai keberhasilan yang melampaui semua ekspektasi. Tiongkok juga mengatakan pihaknya sedang dalam tahap perencanaan awal untuk misi pengalihan asteroid.

Dengan melemparkan 23 roket Long March 5 ke asteroid Bennu, yang akan berayun dalam jarak 4,6 juta mil (7,4 juta km) dari orbit Bumi antara tahun 2175 dan 2199, para ilmuwan berharap dapat mengalihkan batuan luar angkasa tersebut lebih jauh dari lintasannya saat ini.

Bagi mereka yang tertarik untuk mengikuti perjalanan tahun 2024 ON saat melintasi planet kita, Proyek Teleskop Virtual akan menampilkan siaran langsung jalurnya yang dimulai pada 15 September pukul 19:30 UTC, saat objek tersebut akan terlihat di Belahan Bumi Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Anies Baswedan Diprediksi Mampu Dongkrak Elektabilitas Pramono Anung-Rano Karno

News
| Kamis, 21 November 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement