Advertisement
Membonceng Duduk Menyamping, Ini Tipsnya Biar Tetap Aman dan Nyaman
Advertisement
JOGJA—Dalam kondisi ideal, pengendara sepeda motor yang berkendara dengan berboncengan selalu direkomendasikan untuk berboncengan dengan menghadap ke depan. Termasuk juga sangat direkomendasikan bagi pembonceng untuk berpegangan pada pinggul pengendara, posisi lutut pembonceng lurus dengan pengendara, serta kaki harus menginjak footstep agar keseimbangan lebih terjaga.
Sayangnya, dalam praktiknya, terdapat kondisi yang tidak ideal di mana pembonceng harus membonceng dengan posisi menyamping/menghadap samping.
Advertisement
Merespons hal itu, Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, Muhammad Ali Iqbal berbagi tips #Cari_Aman saat membonceng dengan duduk menyamping.
Postur Berponcengan
Saat bonceng menyamping, tangan pembonceng diposisikan di sisi kanan pengendara atau memegang pinggul pengendara. Tangan kiri diposisikan di atas lutut kiri sendiri dan jangan berpegangan pada begel sepeda motor karena berdampak pada keseimbangan dan handling. Dalam posisi ini posisi salah satu kaki pembonceng harus berpijak footstep dengan sempurna.
Perlengkapan Berkendara
Banyak yang beranggapan bahwa membonceng sepeda motor lebih aman daripada pengendara. Hal ini tidaklah benar karena risiko saat terjadi kecelakaan antara pembonceng dan pengendara itu sama besarnya.
Dengan begitu pembonceng wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang maksimal seperti helm, jaket, celana panjang, sepatu dan juga sarung tangan.
Perhatikan Pakaian dan Perlengkapan
Rok pembonceng yang panjang sebaiknya dilipat ke depan agar tidak terumbai ke bawah. Jika dibiarkan, hal ini berisiko menimbulkan bahaya apabila tersangkut bagian sepeda motor khususnya rantai dan transmisi maupun benda lain yang ada di jalan.
Atur Kecepatan saat Berkendara
Saat berboncengan dengan posisi menyamping, pastikan pengendara mengatur kecepatan dengan baik, khususnya saat menikung.
Selain karena keseimbangan berubah, pembonceng yang duduk menyamping ke kiri posisinya membelakangi jalan ketika motor berbelok ke kanan. Sehingga, saat motor terlalu miring dalam kecepatan tinggi, akan muncul sugesti bagi pembonceng akan terjatuh ke belakang/terjengkang.
Perhatikan Dimensi Kendaraan
Batas maksimal dimensi kendaraan berada pada jalu stang paling ujung. Pada saat penumpang membonceng samping sebaiknya pengemudi memperhatikan juga lutut pembonceng.
Agar saat melewati jalan sempit lutut pembonceng tidak terkena pengendara lain sehingga dapat mengganggu keseimbangan sepeda motor yang dikendarai. “Kami selalu menyarankan pengendara untuk berboncengan dengan menghadap ke depan. Namun jika kondisi tidak ideal dan harus membonceng dengan posisi menyamping perlu ada beberapa hal yang patut diperhatikan agar perjalanan bisa lebih aman, nyaman, dan sampai tujuan dengan selamat,” kata Muhammad Ali Iqbal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pengamanan Pelantikan Prabowo-Gibran di Mako Brimob Dipimpin Presiden Jokowi
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Pimpinan DPRD Gunungkidul Segera Terima Toyota Innova Zenix, Total Rp1,29 Miliar
- Hingga Akhir September 2024, PAD Wisata Sleman Tembus Rp283,5 Miliar
- Belasan Koki Amatir Adu Resep Bakmi Jawa pada Gelar Pesona UMKM
- Puluhan Ibu Hamil di Bantul Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Dilakukan Dinkes
- Tempat Parkir Nglanggeran Ditarget Selesai November 2024, Dispar : Perekonomian Warga Dapat Terdongkrak
Advertisement
Advertisement