Advertisement
Rusia Bersiap Tinggalkan WhatsApp dan Telegram

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Rusia tengah mengembangkan aplikasi chating buatan dalam negeri yang bisa terintergrasi dengan layanan pemerintah. Keberadaan aplikasi ini akan menggantikan WhatsApp dan Telegram yang selama ini banyak digunakan.
BACA JUGA: WhatsApp akan Tampilkan Iklan Status
Advertisement
Economic Times, Kamis (26/6/2025) mengungkapkan, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang mengizinkan pengembangan aplikasi pesan yang didukung negara. Aplikasi pesan yang akan dikembangkan ini juga nantinya akan terintegrasi dengan layanan pemerintah.
Dorongan pemerintah negara ini untuk membangun mengganti platform teknologi asing dengan platform besutannya menjadi lebih mendesak, karena beberapa perusahaan barat menaik diri dari pasar Rusia. Hal ini terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Pembuat aturan Rusia mengatakan, aplikasi buatan pemerintah akan memiliki fungsionalitas yang tidak dimiliki oleh Telegram atau WhatsApp.
Meski begitu, para kritikus mengatakan, fakta bahwa Rusia akan melakukan kontrol negara atas hal itu menimbulkan risiko terhadap privasi dan kebebasan pribadi.
Masyarakat Perlindungan Internet, yakni sebuah kelompok hak digital di Rusia yang diwakili Direktur Mikail Klimarev, mengatakan, ia berharap Rusia memperlambat kecepatan WhatsApp dan Telegram, untuk mendorong orang-orang beralih ke aplikasi baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kejagung Perlu Periksa 13 Perusahaan yang Diuntungkan Riza Chalid
Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Bupati Sleman: Musorkab Momentum Merumuskan Arah Pengembangan Olahraga
- Wali Kota Jogja Terbitkan Edaran Pembatasan Penggunaan Plastik
- RSPS Bantul Buka 31 Lowongan Pegawai, Tersedia Lulusan SMK
- Bupati Bantul Minta Guru dan Tenaga Kependidikan Cegah Perundungan
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 12 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement