Advertisement

Gen Z Cenderung Cari Pekerjaan yang Bermakna, Bukan Sekadar Gaji

Maya Herawati
Jum'at, 12 September 2025 - 16:27 WIB
Maya Herawati
Gen Z Cenderung Cari Pekerjaan yang Bermakna, Bukan Sekadar Gaji Generasi Z / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Generasi Z dan milenial kini tidak hanya menilai pekerjaan dari sisi gaji semata. Survei global Deloitte terhadap lebih dari 23.000 responden di 44 negara menemukan tiga hal utama yang dicari dua generasi ini, yakni keamanan finansial, arti atau makna dalam pekerjaan, serta kesejahteraan hidup (well-being).

Michele Parmelee, Deloitte Global Deputy CEO, menegaskan generasi muda semakin serius menuntut keseimbangan dalam dunia kerja.

Advertisement

“Gen Z dan milenial sedang berfokus pada pertumbuhan, baik dalam arti finansial maupun pribadi. Mereka ingin memiliki keamanan finansial, pekerjaan yang bermakna, dan kesejahteraan. Itu bukan lagi pilihan tambahan, melainkan kebutuhan utama,” ujarnya dikutip dari rilis resmi Deloitte, Mei 2025.

Hampir 9 dari 10 responden menilai pekerjaan bermakna menjadi kunci kepuasan kerja dan kesehatan mental. Mereka menekankan bahwa keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan lebih penting dibanding sekadar upah tinggi.

Selain itu, mayoritas Gen Z dan milenial percaya teknologi kecerdasan buatan generatif (GenAI) akan memengaruhi cara mereka bekerja dalam waktu dekat.

BACA JUGA: Satelit Nusantara 5 Terbesar di Asia, Resmi Mengudara

GenAI dinilai berpotensi meringankan beban kerja dan memberi waktu lebih untuk aktivitas yang bermakna, meski muncul kekhawatiran soal hilangnya pekerjaan akibat otomatisasi.

Hasil serupa ditunjukkan survei Ernst & Young (EY) yang melibatkan 10.000 responden Gen Z berusia 18–34 tahun. Andy Baldwin, EY Global Managing Partner, mengatakan generasi muda menolak standar lama yang mengukur kedewasaan hanya dari karier atau harta.

“Prioritas utama Gen Z jelas: hubungan yang sehat, kesehatan fisik dan mental, serta stabilitas finansial. Generasi ini mendefinisikan ulang arti kedewasaan dengan menolak standar lama yang hanya menilai dari harta atau karier semata,” katanya.

Sementara laporan Investopedia menegaskan mayoritas Gen Z lebih memilih keseimbangan hidup dan ketenangan pikiran dibanding mengejar penghasilan besar. Seorang analis Investopedia bahkan menyebut, “Banyak Gen Z rela kehilangan beberapa digit rupiah di slip gaji demi mendapatkan jam tidur yang lebih panjang. Itu jelas berbeda dengan generasi sebelumnya yang menganggap lembur sebagai tanda loyalitas.”

Temuan ini memberi sinyal kepada perusahaan agar tidak hanya berfokus pada kompensasi finansial. Perusahaan dituntut menghadirkan lingkungan kerja yang sehat, fleksibel, serta mendukung kesehatan mental karyawan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Deloitte Global 2025 Gen Z and Millennial Survey (Deloitte.com), EY The First Global Generation: Adulthood Reimagined, Investopedia

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Oknum TNI Terlibat dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta

Oknum TNI Terlibat dalam Kasus Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta

News
| Jum'at, 12 September 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata Favorit di Asia Tenggara, dari Angkor Wat hingga Tanah Lot

Wisata
| Rabu, 10 September 2025, 18:22 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement