Advertisement
Nvidia Siap Kirim 80.000 Chip AI H200 ke Tiongkok
kartu grafis Nvidia - NVidia
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Nvidia bersiap melakukan pengiriman legal chip AI terbesar ke Tiongkok sejak pembatasan ekspor diberlakukan pada 2022.
Langkah itu dilakukan sebagai respons lampu hijau dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Advertisement
Perusahaan asal California tersebut menyiapkan sedikitnya 80.000 unit chip kecerdasan buatan (AI) tipe H200 untuk dikirim ke Tiongkok dalam waktu dekat.
Ekspor chip canggih ini sebelumnya masuk dalam daftar terlarang. Namun, kebijakan tersebut melunak setelah Trump memberikan izin khusus beberapa pekan lalu. Melansir laporan Reuters, Nvidia berencana memulai pengiriman pada pertengahan Februari 2026, bertepatan dengan momentum perayaan Tahun Baru Imlek.
BACA JUGA
H200 merupakan salah satu unit pengolah grafis (Graphic Processing Unit/GPU) AI paling mutakhir yang dirancang khusus untuk melatih model bahasa besar (Large Language Models).
Pada tahap awal, Nvidia diperkirakan akan memasok 5.000 hingga 10.000 unit dari stok yang tersedia. Jumlah ini akan ditingkatkan secara bertahap hingga menyentuh angka 80.000 unit, bergantung pada izin regulator Tiongkok.
Jika terealisasi, ini akan menjadi pengiriman legal chip AI terbesar ke Tiongkok sejak aturan pembatasan ketat diberlakukan pada 2022 silam. Performa H200 diketahui jauh melampaui varian H20—produk yang sebelumnya sengaja "diturunkan" spesifikasinya agar bisa lolos regulasi ekspor.
Selama masa larangan ekspor, perusahaan teknologi di Tiongkok banyak beralih ke chip lokal seperti seri Ascend dari Huawei. Namun, kinerja produk domestik dinilai belum mampu menyaingi H200.
Sebagai perbandingan, chip Ascend 910C milik Huawei serta Biren BR104 masih tertinggal jauh dalam hal throughput dan bandwidth memori. Hal ini menciptakan dilema bagi Beijing:
Sisi Positif: Mengadopsi H200 akan mempercepat pengembangan teknologi AI nasional secara instan karena kompatibilitas perangkat lunak yang matang.
Sisi Negatif: Meningkatkan ketergantungan pada produk AS dan berisiko melumpuhkan industri chip mandiri yang sedang dibangun.
Kebijakan 'Bundling' dan Tarif 25 Persen
Menyikapi masuknya H200, pejabat Tiongkok dilaporkan menggelar pertemuan darurat. Muncul usulan kebijakan bundling, yakni mewajibkan perusahaan lokal membeli chip domestik setiap kali melakukan pembelian chip Nvidia. Langkah ini bertujuan agar permintaan terhadap industri lokal tetap stabil.
Perlu dicatat, izin ekspor yang diberikan Donald Trump ini tidak gratis. Penjualan GPU H200 kepada pelanggan terpilih di Tiongkok akan dikenakan tarif tambahan sebesar 25 persen dari total nilai penjualan.
Kebijakan ini menandai babak baru dalam perang dagang teknologi antara AS dan Tiongkok, di mana akses terhadap perangkat keras canggih menjadi kunci utama dalam perlombaan kecerdasan buatan global. dengan tarif tambahan 25 persen dari nilai penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Hektare Sawah di Kulonprogo Terendam Banjir, Ini Langkah Dinas
- Wisatawan Keluhkan Tarif Sewa Gazebo Pantai Drini Rp50.000 Per 2 Jam
- Polresta Sleman Tegaskan Tak Ada Izin Kembang Api Tahun Baru 2026
- Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Bedoyo Kulonprogo
- Polisi Buru Pencuri Mobil Grandmax di Wirobrajan, Aksi Terekam CCTV
Advertisement
Advertisement



