Advertisement
Samsung Masih Kuasai Pasar Smartphone
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Samsung masih menguasai pasar telepon seluler (ponsel) pintar global hingga September tahun ini dengan 30,8% mengambil irisan “kue” dan berbagi dominasi dengan Apple yang menempati urutan kedua dengan 20,63%.
Dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia dari Okezone, Minggu (14/10/2018), sementara dua produsen Tiongkok, Huawei dan Xiaomi, berada di urutan ketiga dan keempat dengan hampir imbang masing-masing 7,56% dan 7,39%. Bergabung dalam lima besar ada Oppo yang mewakili 4,36%, sedangkan merek lain secara campuran menguasai 4,77% sisanya.
Advertisement
Tidak hanya di pasar global, di wilayah Asia, Samsung juga mengambil bagian terbesar 30,57% pangsa pasar, diikuti Apple dengan 12.51%, dan Xiaomi sedikit kuat di kawasan ini dengan 11,11% di urutan ketiga.
Oppo berada di belakang Xiaomi dengan 7,49%, Huawei 5,82%, dan merek lainnya mengisi 6,28% sisanya. Pada akhir pertehanan tahun ini, lembaga riset IDC mencatat pasar smartphone global pada kuartal kedua 2018 turun 1,8% dengan hanya 342 juta unit dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 348,2 juta unit.
Dalam kuartal kedua lalu, Huawei melampaui Apple dengan mengirimkan 54,2 juta unit smartphone ke seluruh dunia, menempati urutan kedua di belakang brand Korea Samsung yang membukukan 71,5 juta unit. Apple di peringkat tiga dengan 41,3 juta unit dan Xiaomi di posisi keempat dengan 31,9 juta unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Mulai Hari Ini! Pesan Tiket KA Jarak Jauh dan Lokal Bisa 30 Menit dan 10 Menit Sebelum Berangkat
- Pemanfaatan Tanah Kas Desa Tanpa Izin Terjadi di 3 Padukuhan Condongcatur, Diduga Gunakan Kekancingan Palsu
- Biaya Operasional Melaut Masih Tinggi, Pelabuhan Sadeng Gunungkidul Butuh SPBU Khusus Nelayan
- Jadi Palang Merah Tertua, Sejarah PMI Jogja Akan Dibukukan
- Suhu Udara Jogja Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Versi BMKG
Advertisement
Advertisement