Advertisement
Segmen Convertible Notebook Alami Peningkatan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Penetrasi notebook konversi (convertible notebook) di Indonesia mengalami peningkatan pada 2018 dan diperkirakan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Berdasarkan laporan dari firma riset GfK, pasar convertible notebook dalam negeri naik dari 3,2% pada 2017 menjadi 4,1% pada tahun ini dari total seluruh perangkat notebook yang beredar. Sementara, beberapa vendor yang meramaikan pasar seperti Asus, Lenovo, dan Dell juga mengklaim peningkatan yang signifikan dari segmen tersebut.
Advertisement
Head of Public Relations Asus Indonesia Muhammad Firman mengatakan segmen perangkat notebook sekaligus tablet dari Asus naik positif secara tahunan. Dia mengklaim Asus menguasai pangsa pasar sebesar 18,9% pada kuartal ketiga tahun ini.
Namun demikian, porsi perangkat convertible milik Asus masih sangat minim dibandingkan dengan varian notebook secara keseluruhan yaitu sekitar 5%, “Lini ini baru ada beberapa model,” katanya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Product Marketing Manager Dell Indonesia William Hartoyo mengatakan Dell juga menikmati pertumbuhan tahunan di angka belasan khusus untuk notebook konversi atau model 2in1. Menurutnya, penetrasi perangkat ini mencapai 20% dari total produk laptop milik Dell.
“Porsinya sekarang cukup tinggi, naik drastis dari tahun sebelumnya dengan presentase yang cuma satu digit,” ujarnya.
Consumer 4P & T1 Lead Lenovo Indonesia Deddie Sionader mengungkapkan hal serupa. Dia mengklaim pertumbuhan tahunan convertible notebook Lenovo berkisar 15%-20%. Adapun, persentase dari total produk notebook milik Lenovo masih minim, kurang dari 10%.
Eddie menyampaikan pertumbuhan segmen perangkat notebook sekaligus tablet ini dikarenakan pasar yang sangat luas, yaitu konsumen dengan mobilitas yang tinggi, seperti pekerja digital, mahasiswa, dan eksekutif muda. Hal tersebut juga di dorong oleh kultur masyarakat yang semakin dinamis.
Selain itu, Firman berpendapat faktor kegunaan yang lebih luas dan desain yang tipis menjadi salah satu faktor yang membuat lini convertible notebook terus naik. Sementara, menurut William, strategi yang dilakukan oleh pada vendor dengan cara menurunkan kelas dari pasar premium ke pasar menengah menjadikan perangkat ini dapat dipakai oleh lebih banyak konsumen.
“Kalau dulu kan model 2in1 ini banyak di kelas premium, tapi sekarang udah banyak yang bawa ke level mid-end dengan harga yang lebih ramah,” kata William.
Ke depan, segmen convertible notebook diperkirakan terus tumbuh. Market Analyst International Data Coorporation (IDC) Stallone Hangewa mengatakan pengiriman perangkat ini akan terus meningkat baik dari konsumen maupun komersial.
Menurutnya, saat ini pasar Indonesia masih di dominasi oleh notebook tradisional. Akan tetapi, dalam beberapa tahun depan pangsa pasar perangkat tradisional akan berkurang sedangkan penetasi convertible notebook akan meningkat.
“Ke depannya akan seperti itu. [karena] kebutuhan pasar,” ungkapnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia.
Adapun, berdasarkan data IDC PC Trackers perangkat 2in1 mencaplok pangsa pasar perangkat komputasi pribadi (Desktop, notebook, mobile workstation, dan tablet) sebesar 5,5% pada 2018 secara global.
IDC memprediksi, jumlah tersebut akan terus naik mencapai 8,2% pada 2022 mendatang dengan laju pertumbuhan tahunan sebesar 8,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- 13,3 Hektare Lahan Terdampak Tol Jogja-Solo Seksi 2 Belum Dibebaskan, Ini Datanya
- 7 Agenda Wisata di Jogja Sepanjang Desember 2023
- Kader Muhammadiyah Didorong Berwirausaha dengan Konsep Ekonomi Berbasis Nilai Sosial
- Prakiraan Cuaca: Mayoritas Daerah Diguyur Hujan, Termasuk Jogja
- Perhatian, Akses Keluar Masuk Penumpang KRL di Stasiun Tugu Jogja Pindah ke Hall Timur
Advertisement
Advertisement