Advertisement
Gara-Gara Corona, Penerapan Standar Emisi Euro 4 Kendaraan Diesel Terpaksa Ditunda
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian sebagai penjaga sektor hulu industri otomotif terus mendorong pabrikan untuk menghasilkan produk berkualitas standar Euro 4. Namun, penerapan standar emisi tersebut terpaksa ditunda akibat pandemi Covid-19.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menyebutkan bahwa ada empat faktor yang memengaruhi penundaan standar emisi Euro 4 untuk kendaraan diesel.
Advertisement
Faktor pertama adalah impor komponen dan suku cadang kendaraan Euro 4 dari negara-negara calon pemasok yang saat ini belum pulih dari dampak pandemi Covid-19.
BACA JUGA : Mobil Bermesin Diesel Semakin Tak Diminati
Kedua, antre pengujian emisi Euro 4 karena fasilitas pengujian yang terbatas untuk pengujian kendaraan diesel lebih kurang 3,5 ton. Sementara itu, pengujian kendaraan diesel di atas 3,5 ton dilakukan di luar negeri, seperti di Jepang dan Jerman.
“Kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan oleh Indonesia dan negara-negara yang memiliki fasilitas pengujian emisi Euro 4, juga menambah waktu antrean ataupun proses pengujian kendaraan Euro 4,” ujar Ardika kepada Bisnis, Kamis (7/2/2020).
Faktor ketiga adalah pemenuhan kebutuhan tenaga ahli untuk pengembangan teknologi Euro 4 baik dari sisi produksi maupun uji coba mengalami kendala karena pandemi Covid-19.
Keempat, tambahan teknologi standar baku mutu emisi Euro 4 berdampak terhadap harga kendaraan sehingga dikhawatirkan tidak terserap oleh pasar yang daya belinya sedang menurun.
BACA JUGA : Mesin Diesel Mobil Indonesia Tak Standar Global, Karena Ini
Selain itu, stok kendaraan diesel sebelum dan selama periode wabah virus corona juga membutuhkan waktu untuk dijual ke konsumen domestik dan ekspor.
Ardika mengatakan bahwa berdasarkan analisis atas kondisi tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyetujui untuk menunda pemberlakukan standar baku mutu Euro 4 untuk kendaraan diesel selama setahun, dari semula 7 April 2021 menjadi 7 April 2022.
“Penundaan implementasi ini diharapkan dapat memberi kesempatan bagi seluruh stakeholder untuk melakukan persiapan secara maksimal sehingga nantinya Euro 4 mesin diesel dapat diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan pasar kendaraan bermotor domestik dan ekspor,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement