Advertisement

Korea Selatan Luncurkan Internet 6G pada 2028, Indonesia Masih Jauh

Rahmi Yati
Rabu, 01 Maret 2023 - 06:47 WIB
Budi Cahyana
Korea Selatan Luncurkan Internet 6G pada 2028, Indonesia Masih Jauh Ilustrasi jaringan internet 3G, 4G, dan 5G - freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Kementerian Informasi dan Teknologi Komunikasi Korea Selatan mengumumkan rencana meluncurkan jaringan Internet 6G komersial pada 2028. Fasilitas tersebut masih jauh dan sulit diterapkan di Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhamad Arif menilai potensi pengembangan 6G di Tanah Air memerlukan waktu yang cukup panjang.

Advertisement

"Indonesia perlu meningkatkan infrastruktur telekomunikasinya, termasuk pembaruan jaringan fiber optik dan peningkatan frekuensi yang dapat mendukung pengembangan 6G di masa depan," ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Selasa (28/2/2023).

Menurut Arif, implementasi 5G di Indonesia yang telah dimulai sejak 2020 dengan beberapa operator telekomunikasi seluler masih terbatas di beberapa kota. 

Dia juga melihat implementasi 5G secara menyeluruh di Indonesia masih memerlukan investasi besar-besaran dan perlu koordinasi antara operator, regulator, dan pemerintah. 

"Untuk itu, dengan keterbatasan sumber daya di Indonesia, sulit untuk memprediksi dengan pasti apakah Indonesia dapat meluncurkan jaringan 6G dalam waktu lima tahun ke depan," ucapnya.

Korea Selatan sebagai salah satu negara pionir dalam jaringan 5G ingin jadi negara pertama yang meluncurkan jaringan 6G dalam beberapa tahun ke depan.

Dilansir dari GSM Arena, Selasa (28/2/2023), Negeri Ginseng tersebut bahkan berencana untuk meluncurkan jaringan 6G komersial pada 2028. Peluncuran ini dimajukan dua tahun lebih cepat dari rencana awal.

Korea Selatan berencana mewujudkan targetnya dengan menggunakan teknologi kelas dunia, software yang canggih, dan menguatkan jaringan supply chain. Guna mendorong inisiatif ini, pemerintah Korea Selatan akan memberi insentif bagi perusahaan lokal untuk memproduksi material dan komponen yang dibutuhkan untuk pengembangan 6G.

Mereka juga berencana untuk memperkuat rantai pasokannya untuk mendukung jaringan tersebut. Studi kelayakan yang meneliti teknologi inti 6G sedang berlangsung. Proyek ini bernilai 625,3 miliar won atau sekitar US$482,1 juta (setara Rp7,2 triliun).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement