Bisnis Iklan Platform X Terdampak, Elon Musk Lanyangkan Gugatan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–X, perusahaan media sosial milik Elon Musk, menggugat sebuah organisasi nirlaba asal Inggris bernama Center for Countering Digital Hate (CCDH) karena telah merugikan bisnis iklan di platform X.
Melansir dari The Register, Rabu (2/8/2023), gugatan disampaikan ke Pengadilan San Francisco pada Senin (31/7/2023) kemarin.
Advertisement
BACA JUGA: Konten Twitter Kini Bisa Dimonetisasi untuk Kantongi Cuan, Ini Syaratnya
Dalam gugatan, X menyebut CCDH telah menerbitkan laporan statistik terkait ujaran kebencian di aplikasi yang dahulu bernama Twitter, dengan data yang keliru dan hal tersebut dinilai dapat membawa kekhawatiran kepada para pengiklan Twitter.
Organisasi tersebut juga diduga melanggar kebijakan layanan X dengan mengambil data atau melakukan data scraping yang didanai oleh pesaing X.
X mengeklaim CCDH memperoleh informasi dari Brandwatch, perusahaan software yang menjadi mitra data X Corp, tanpa izin dan dengan pelanggaran kontrak demikian mengganggu hubungan komersial Brandwatch dengan X Corp.
X mengaku banyak perusahaan besar yang telah menghentikan iklan reguler atau menangguhkan iklan yang direncanakan berdasarkan pelaporan CCDH.
Namun, perusahaan tidak mengidentifikasi pihak pesaing yang disebut mendanai dan mendukung CCDH. Perusahaan bermaksud meminta pengadilan untuk turut menginvestigasi hal tersebut.
Sebelumnya, kuasa hukum X Corp Alex Spiro diketahui telah mengirimkan surat peringatan kepada CEO CCDH Imran Ahmed.
“Kami memiliki alasan untuk percaya bahwa operasi organisasi anda, dan dengan demikian usahanya untuk menarik pengiklan dari Twitter dengan mencoreng perusahaan dan pemilik perusahaan, didukung oleh pendanaan dari pesaing komersial X Corp, serta mungkin entitas pemerintah dan afiliasinya.” Demikian tertulis dalam surat Spiro.
Menanggapi surat tersebut, kuasa hukum CCDH Roberta Kaplan menyoroti aksi X yang tidak segera ujaran kebencian dan misinformasi yang telah diidentifikasi CCDH melalui pelaporannya, meskipun Twitter berkomitmen untuk menangani ujaran kebencian di platformnya.
Ahmed di lain kesempatan menilai langkah hukum yang telah diambil Elon Musk menunjukkan bahwa pemilik Twitter itu akan terus membungkam pihak-pihak yang mengritiknya.
"Orang-orang tidak ingin melihat atau dikaitkan dengan kebencian, antisemitisme, dan konten berbahaya yang kita semua lihat berkembang biak di X. CCDH tidak berniat menghentikan penelitian independen kami, Musk tidak akan menindas kami hingga diam,” tulis Ahmed dalam laman resmi CCDH.
Sebulan setelah membeli Twitter, Musk pernah mengungkapkan kegusarannya atas organisasi aktivis yang dinilai dapat merusak kebebasan berbicara di Twitter.
Melalui unggahan di akun pribadi Twitternya pada 4 November 2022 lalu, Musk menyebut langkah-langkah aktivis itu mempengaruhi penurunan pendapatan drastis yang dialami Twitter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement