Advertisement
Motor Listrik Subsidi Sepi Peminat, Ini Penjelasan Pengamat..

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah mendorong penggunaan motor listrik melalui subsidi Rp7 juta dengan kuota 200.000 unit sampai akhir tahun ini. Namun berdasarkan data dari laman SISAPIRa (Sistem Informasi Pemberian Bantuan Pembelian Kendaraan Listrik Roda Dua) baru 4.148 unit yang tersalurkan.
Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Arif Wismadi menjelaskan layaknya hidup, teknologi juga punya beberapa siklus. Mulai dari lahir, tumbuh, dewasa, menua, dan mati. Di setiap tahap, strategi menumbuhkannya berbeda-beda.
Advertisement
Baca Juga: Pemberian Tambahan Diskon untuk Kendaraan Listrik Tengah Dikaji
Menurutnya saat ini motor listrik ada di tahap tumbuh, cirinya kebutuhan biaya banyak tapi penambahan fungsi tidak begitu banyak. Kendaraan listrik masih dituntun untuk menghasilkan baterai yang efisien.
"Untuk itu memang market mestinya tidak menargetkan untuk masyarakat umum yang hanya bisa dipenetrasi oleh teknologi yang sudah matang," paparnya, Kamis (16/11/2023).
Sebab teknologinya belum matang, ia menyebut mestinya yang menjadi sasaran captive market, dengan satu transaksi dapat terbeli jumlah besar. Misalnya kendaraan operasional perusahaan yang punya komitmen green.
Baca Juga: Di Negara Maju, Mobil Listrik Masih Jadi Kendaraan Sekunder
Menurutnya, jika sasarannya adalah masyarakat umum, akan muncul berbagai pertanyaan. Seperti siapa yang mestinya menerima manfaat subsidi? Orang kaya yang berkomitmen green tapi tidak mau membayar tinggi atau masyarakat miskin yang kurang aware tentang green teknologi tapi sangat sangat butuh solusi mobilitas.
"Revisi skema subsidi dengan sasaran penerima yang terkendali, dan ubah sasaran untuk captive market skala besar, bukan retail ke end user," jelasnya.
Baca Juga: Subsidi Sepeda Motor Listrik Bakal Naik Jadi Rp10 Juta, Begini Penjelasan Pemerintah
Saat ini, kata Arif, opsi mobilitas dengan kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih bisa menjadi solusi alternatif yang dirasa oleh masyarakat lebih murah. Meskipun menjauhkan dari pencapaian pemerintah untuk program dekarbonisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
Advertisement
Advertisement