Advertisement
Indonesia Siap Jadi Episentrum Pengembangan AI, Ini Persiapan yang Dilakukan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah Republik Indonesia menyatakan siap menjadi episentrum pengembangan teknologi kecerdasan artifisial (artificial intelligence/AI).
Untuk diketahui, saat ini teknologi AI marak digunakan oleh masyarakat global tak terkecuali oleh masyarakat Indonesia. "Kita punya target, kita tidak ingin hanya menjadi pasar, hanya menjadi user, tapi kita harus menjadi developer untuk soal AI ini dan kita harus menjadi episentrum dalam rantai pasok global untuk pengembangan AI ini,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (30/4/2025).
Advertisement
Menurut Nezar sudah ada beberapa komponen yang telah disiapkan oleh pemerintah untuk mewujudkan Indonesia menjadi salah satu episentrum pengembangan AI di antaranya penyediaan infrastruktur digital, pembangunan talenta digital, dan regulasi.
Menurutnya Indonesia tidak memulai cita-cita menjadikan Indonesia episentrum AI dari nol, tapi telah menyediakan fondasinya termasuk dari seperangkat regulasi yang beragam termasuk pelindungan anak di ruang digital.
“Kita punya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi, dan Peraturan Pemerintah mengenai Pelindungan Anak dalam Ruang Digital dan Pelindungan Data. Komdigi juga sudah menyiapkan Surat Edaran Etika Pengembangan AI tahun lalu,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan Indonesia akan mempertajam regulasi agar dapat menjadi dasar yang tepat di tengah perkembangan AI secara global yang sangat dinamis. Salah satunya pengaturan setingkat Peraturan Presiden agar bisa mengatur lintas sektor pengembangan AI.
Menurut Nezar Patria, pengaturan yang lebih komprehensif dan lebih mengikat diperlukan agar dampak dan risiko penggunaan AI bisa dimitigasi dengan tepat.
“Intinya kita tidak ingin juga menciptakan satu regulasi yang sangat ketat sehingga membatasi inovasi, namun demikian kita coba melihat risiko yang mungkin muncul dalam pengembangan ataupun penerapan AI ini,” Nezar menutup pernyataannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jika Para Preman Meresahkan, Polri Minta Masyarakat Menelepon 110 Dilayani 24 Jam
Advertisement

Status Geopark Kaldera Toba Terancam Dicabut UNESCO, DPR Ingatkan Pemerintah
Advertisement
Berita Populer
- Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Titik di Sleman Terendam Banjir
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Sabtu 17 Mei 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Purwosari
- 85 KK di DIY Antre Ingin Jadi Transmigran
- Anggaran 350 Juta Siap, Perbaikan SDN Kledokan Dimulai Rabu 28 Mei 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur sampai Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 17 Mei 2025
Advertisement