Advertisement
BYD Mulai Ekspor Mobil Listrik dari Thailand ke Eropa

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Produsen mobil listrik asal Tiongkok, BYD mengekspor kendaraan buatan Thailand ke Eropa untuk pertama kalinya.
BYD memberangkatkan lebih dari 900 unit BYD Dolphin ke Jerman, Belgia, dan Inggris pada Senin (25/8/2025) waktu setempat.
Advertisement
Carnewschina, Selasa (26/8/2025) mengungkapkan pengiriman perdana ini dilakukan dengan kapal milik BYD, BYD Zhengzhou dari Thailand ke Eropa.
“Setelah mengirimkan unit ke-90.000 pada Juli, kini kami melangkah lebih jauh. Ekspor Dolphin ke Eropa menegaskan pentingnya Thailand dalam rantai pasokan kendaraan listrik global,” ujar General Manager BYD Thailand Ke Yubin.
BACA JUGA: BYD Pimpin Penjualan Mobil China Terlaris
Selama ini BYD memiliki pabrik completely knocked down (CKD) di Rayong, Thailand, yang beroperasi sejak Juli 2024. Pabrik itu punya kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.
Langkah melakukan ekspor kendaraan dari pabrik di Thailand dilakukan oleh BYD sebagai tindak lanjut atas tarif tambahan lebih rendah, yaitu 20,7%, di atas bea masuk 10% yang berlaku, ditengah kebijakan Uni Eropa yang memberlakukan tarif anti-subsidi terhadap mobil listrik asal Tiongkok.
Saat ini dari Januari-Juli 2025, BYD menjual 545.003 unit kendaraan listrik di luar negeri, tumbuh 133,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Secara total, penjualan global BYD mencapai 2,46 juta unit kendaraan penumpang, naik 26,2% secara tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dugaan Kekerasan di SMAN 1 Cimarga, Pemprov Banten Turunkan Tim
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Targetkan Pengurangan Sampah ke Depo 60 Ton per Hari
- Warga Miskin di Bantul Diminta Gabung Koperasi Desa Merah Putih
- Diduga Bobol Rumah Warga, Dua Pria Dihajar Massa di Sewon Bantul
- Uji SLHS Rampung, SPPG Margomulyo Siap Layani Makan Bergizi Gratis
- Buruh DIY Tuntut Upah Minimum Rp3,6 Juta pada 2026
Advertisement
Advertisement