Advertisement
FDS Tampilkan Drone Pertanian Saat Munas ASTTA 2025
Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) menggelar Musyawarah Nasional (MUNAS) perdana pada 2025 ini. Ist
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA— Asosiasi Sistem dan Teknologi Tanpa Awak (ASTTA) menggelar Musyawarah Nasional (MUNAS) 2025 perdana dengan tema sinergi inovasi, membangun ekosistem drone nasional di Jakarta.
Forum ini menjadi ajang bersejarah bagi para pelaku industri drone nasional untuk membangun arah strategis bersama dari penguatan tata kelola asosiasi hingga pengembangan kemandirian teknologi UAV/drone buatan Indonesia.
Advertisement
Melalui MUNAS perdana ini, ASTTA berkomitmen memperkuat fondasi industri UAV nasional melalui pembentukan tata kelola yang lebih profesional, peningkatan peran regulasi, serta perluasan kolaborasi lintas sektor mencakup pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan lembaga riset.
Dalam sambutannya, Gunawan Setyo Prabowo, Kepala Pusat Teknologi Penerbangan Lapan (2013-2021) menegaskan bahwa forum ini bukan hanya agenda pemilihan ketua umum baru, tetapi juga momentum pembenahan regulasi, standarisasi teknis, dan konsolidasi antar pelaku industri UAV nasional.
BACA JUGA
“ASTTA hadir sebagai payung kolaborasi yang menyatukan produsen, akademisi, komunitas, dan regulator. MUNAS ini adalah langkah awal menuju ekosistem UAV yang solid, transparan, dan mandiri,” katanya, Senin (27/10/2025).
Salah satu produsen drone asal Yogyakarta, Full Drone Solutions (FDS) dikenal luas karena berhasil mengembangkan drone sprayer pertanian dengan nilai TKDN tertinggi di Indonesia, hasil kolaborasi riset antara UGM, akademisi, dan petani binaan di berbagai daerah.
TKDN tinggi merupakan bukti nyata kemampuan industri dalam negeri dalam mengembangkan teknologi mutakir dan kemandirian bangsa. "Kami ingin menunjukkan bahwa drone karya anak bangsa mampu bersaing secara kualitas sekaligus mendukung kemandirian sektor pertanian,” ujar Rossena Karisma Rasul, Founder & CEO Full Drone Solutions sekaligus pengurus aktif ASTTA.
Drone pertanian FDS TKDN mencapai lebih dari 46% telah digunakan dalam berbagai proyek pertanian presisi, rehabilitasi mangrove berbasis SDGs, serta program pengembangan ketahanan inflasi bersama Bank Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Melalui MUNAS pertama ini, ASTTA berkomitmen memperkuat fondasi industri UAV nasional melalui pembentukan tata kelola yang lebih profesional, penguatan regulasi, serta peningkatan kolaborasi lintas sektor.
Dengan disahkannya kepengurusan baru ASTTA 2025–2028, asosiasi ini siap menjadi motor penggerak dalam mendorong penggunaan drone di sektor pertanian, kehutanan, lingkungan, dan mitigasi bencana, militer serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan potensi industri UAV terbesar di Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Purbaya: Presiden Prabowo Berhasil Pulihkan Optimisme Publik
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik di Jogja dan Sleman Hari Ini, Senin 27 Okt
- Jalur Trans Jogja ke Malioboro, Tugu Jogja, Giwangan hingga Prambanan
- Top Ten News Harianjogja.com, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal Layanan SIM Corner di Jogja Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal Bus Sinar Jaya ke Bantul dan Gunungkidul Hari Ini
Advertisement
Advertisement



