Advertisement
Pasca Gagal Merger, Nissan-Honda Bahas Kerja Sama di AS
Nissan Kicks e-Power, saat diperkenalkan di dealer Nissan Datsun, Kecamatan Mlati, Sleman, Selasa (29/9 - 2020).Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Nissan dan Honda kembali menjajaki peluang kerja sama di Amerika Serikat pascagagal merger, terutama untuk pengembangan kendaraan dan powertrain.
CEO Nissan, Ivan Espinosa, mengungkapkan potensi kolaborasi dengan Honda untuk pengembangan kendaraan dan powertrain di pasar Amerika Serikat. Kerja sama ini dinilai bisa saling menguntungkan untuk mengatasi kelemahan masing-masing.
Advertisement
Reutres, Minggu (16/11/2025) mengungkapkan, pasca kegagalan pembahasan merger pada Februari 2025, Nissan Motor dan Honda Motor justru menjajaki bentuk kerja sama lain yang lebih ringan.
Dalam wawancara dengan Nikkei, CEO Nissan Ivan Espinosa menyatakan kedua perusahaan sedang mempertimbangkan peluang untuk berkolaborasi mengembangkan kendaraan dan powertrain di Amerika Serikat.
BACA JUGA
Espinosa menegaskan bahwa saat ini tidak ada pembicaraan lanjutan mengenai merger maupun aliansi modal. Fokusnya adalah pada kerja sama operasional yang saling menguntungkan.
Langkah ini sejalan dengan agenda restrukturisasi besar-besaran yang dijalankan Espinosa sejak resmi memimpin Nissan pada April 2025. Untuk memperbaiki kinerja, perusahaan mengambil sejumlah langkah tegas, termasuk memangkas sekitar 15 persen tenaga kerja global, menyusutkan jumlah pabrik dari 17 menjadi 10 pabrik. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menekan biaya dan meningkatkan efisiensi operasi secara keseluruhan.
Nissan mengonfirmasi bahwa berbagai bentuk kolaborasi sedang didiskusikan.
“Kami mendiskusikan berbagai bentuk kolaborasi, termasuk peluang saling melengkapi lini produk. Namun belum ada keputusan yang bisa diumumkan,” tulis perusahaan.
Beberapa peluang yang paling menonjol adalah Nissan diakui memiliki portofolio kendaraan hybrid yang relatif lemah, sementara Honda unggul di segmen tersebut. Kerja sama dapat membantu Nissan menutupi celah ini. Selain itu, Nissan sedang mengkaji kemungkinan memproduksi pikap untuk Honda di pabriknya di AS yang tingkat pemanfaatannya masih rendah. Hal ini akan meningkatkan efisiensi aset Nissan.
Potensi kerja sama ini tidak lepas dari kondisi pasar Amerika Serikat yang merupakan arena penting dan penuh tantangan bagi kedua pabrikan Jepang tersebut. Nissan menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan penjualan hampir 7% di Amerika Utara pada kuartal kedua.
Honda sangat bergantung pada pasar AS, yang menyumbang lebih dari dua perlima (40%+) dari penjualan globalnya. Namun, Honda sedang menghadapi tantangan akibat gangguan pasokan chip dari Nexperia, yang memaksa mereka memangkas target penjualan kendaraan di Amerika Utara sebanyak 110.000 unit untuk tahun fiskal ini. Kerja sama dengan Nissan bisa menjadi strategi untuk mengatasi tekanan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Ribuan Warga Filipina Gelar Demo Besar Tuntut Transparansi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Animo Tinggi, Tiket PSS Sleman Vs Persiku Ludes Meski Kuota Ditambah
- PKU Muhammadiyah Bantul Resmikan Dua Tower Baru dan Layanan Unggulan
- Program Mas Jos Turunkan Sampah Mantrijeron Jogja hingga 3 Ton
- Jadwal KRL Jogja-Solo Terbaru Hari Ini, Minggu 16 November 2025
- Jadwal KA Prameks Jogja Kutoarjo, Minggu 16 November 2025
Advertisement
Advertisement




