Advertisement
Lonjakan Harga Separator China Ancam Stabilitas Harga EV
Mobil listrik Xiaomi. (ANTARA - mi.com)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kenaikan harga separator baterai di China memicu potensi kenaikan biaya produksi sel baterai hingga 5%. Kondisi ini dapat mendorong harga mobil listrik naik, terutama model berenergi tinggi yang sangat bergantung separator wet-process.
Sejumlah produsen separator di China telah mulai mengajukan kenaikan harga, yang berpotensi memicu efek domino pada biaya produksi baterai dan akhirnya harga mobil listrik dalam beberapa bulan mendatang.
Advertisement
Kenaikan ini diprediksi semakin nyata setelah beberapa perusahaan separator besar mengeluarkan pemberitahuan resmi. Mereka menyesuaikan harga untuk produk separator berproses basah (wet-process) hingga 30 persen. Menurut laporan NBD (Daily Economic News), Rabu (10/12/2025), salah satu produsen utama telah memastikan kenaikan sebesar itu. Shanghai Securities Journal juga mengonfirmasi bahwa penyesuaian serupa berlaku untuk produk film dasar dan berlapis, yang mulai diterima oleh sebagian pelanggan.
Separator adalah komponen membran tipis yang berfungsi memisahkan anoda dan katoda dalam sel baterai, sekaligus memungkinkan ion lithium bergerak. Komponen ini menyumbang 10-15% dari total biaya sebuah sel baterai. Dengan kenaikan harga separator sebesar 30%, biaya produksi sel baterai berpotensi terdorong naik sekitar 3-5 persen.
BACA JUGA
Dampak terbesar diperkirakan akan dirasakan oleh model kendaraan listrik yang mengandalkan baterai berkepadatan energi tinggi, karena jenis ini umumnya menggunakan separator wet-process. Jika produsen baterai tidak lagi mampu menyerap seluruh biaya tambahan ini, kenaikan biaya tersebut kemungkinan besar akan diteruskan kepada produsen kendaraan (OEM) dan akhirnya kepada konsumen dalam bentuk harga mobil listrik yang lebih tinggi.
Tekanan harga semakin kuat dengan terjadinya konsolidasi industri separator. Salah satu produsen besar baru saja menyelesaikan akuisisi untuk memperluas produksi separator berukuran 5 mikron. Menurut laporan BatteryNet, tingkat utilisasi kapasitas produksi untuk separator wet-process saat ini sangat tinggi, yang cenderung membuat harga stabil atau bahkan naik. Dominasi oleh pemain besar ini dapat mengurangi fleksibilitas pasokan bagi produsen baterai yang lebih kecil, sehingga mempersempit ruang negosiasi harga.
Berbeda dengan separator, harga material baterai lainnya cenderung stabil atau bahkan turun. Material katoda seperti lithium iron phosphate (LFP) dan nikel-kobalt-mangan (NCM) tidak menunjukkan perubahan signifikan. Harga lithium karbonat bahkan terkoreksi ke kisaran 90.000–93.000 yuan per ton. Material anoda tetap beroperasi penuh, sementara harga elektrolit hanya naik tipis.
Analis memprediksi tekanan kenaikan biaya baterai ini akan berlanjut dalam waktu dekat. Dalam jangka pendek, produsen baterai atau OEM mungkin masih dapat menyerap sebagian kenaikan. Namun, jika harga separator bertahan di level tinggi, biaya produksi baterai untuk kendaraan listrik akan meningkat secara bertahap. Pada akhirnya, kondisi ini dapat membuat harga mobil listrik di pasar global semakin sulit dikendalikan dan berpotensi memengaruhi laju adopsi kendaraan ramah lingkungan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kuota 33 Ribu, Menhub Imbau Warga Daftar Mudik Gratis Nataru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement




