Advertisement

Warga Rusia Protes Larangan Platform Game Roblox

Jumali
Senin, 15 Desember 2025 - 10:37 WIB
Jumali
Warga Rusia Protes Larangan Platform Game Roblox Game Roblox. / ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Puluhan warga Tomsk, Rusia, unjuk rasa menentang blokir Roblox. Protes menyoroti sensor digital, keamanan anak, dan kebebasan akses internet.

Demonstran menantang cuaca bersalju sambil mengangkat poster bertuliskan "Jangan sentuh Roblox" dan "Roblox adalah korban Tirai Besi digital" di Taman Vladimir Vysotsky, menurut foto-foto dari penyelenggara protes.

Advertisement

Badan pengawas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, menyatakan bahwa pemblokiran dilakukan karena platform tersebut dipenuhi konten tidak pantas yang dapat berdampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral anak-anak.

"Larangan dan pemblokiran adalah satu-satunya yang dapat Anda lakukan," bunyi salah satu poster, dikutip dari Reuters, Senin (15/12/2025).

Kebijakan ini memicu perdebatan luas di Rusia seputar isu sensor, keamanan anak di dunia digital, dan efektivitas pembatasan di era internet. Sebagian warga, terutama kaum muda, mempertanyakan logika larangan yang dengan mudah dihindari menggunakan VPN (Virtual Private Network). Sementara itu, beberapa orang tua dan guru mengungkapkan kekhawatiran bahwa Roblox memungkinkan anak-anak mengakses konten seksual dan berkomunikasi dengan orang dewasa.

Larangan terhadap Roblox adalah bagian dari kebijakan digital Rusia yang lebih luas. Moskow telah memblokir atau membatasi sejumlah platform media sosial asing seperti Snapchat, Facebook, Instagram, WhatsApp, dan YouTube. Pejabat Rusia beralasan kebijakan ini diperlukan untuk membela diri dari apa yang mereka sebut sebagai "perang informasi" dari kekuatan Barat dan pengaruh budaya yang dianggap merusak nilai-nilai tradisional Rusia.

Roblox, yang berkantor pusat di San Mateo, California, juga telah dilarang di beberapa negara lain seperti Irak dan Turki karena kekhawatiran adanya predator yang mengeksploitasi platform untuk melecehkan anak-anak. Menanggapi larangan di Rusia, perwakilan Roblox menyatakan perusahaan memiliki "komitmen yang mendalam terhadap keselamatan" dan menyediakan "perlindungan bawaan yang ketat" untuk menjaga keamanan pengguna. Perusahaan tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar lebih lanjut.

Larangan ini juga menyoroti minimnya alternatif aplikasi buatan Rusia untuk menggantikan platform asing yang diblokir. Beberapa warga mempertanyakan mengapa pemerintah tidak fokus mengembangkan produk digital domestik yang kompeten alih-alih sekadar memblokir.

Protes di Tomsk merefleksikan ketegangan yang lebih dalam dalam masyarakat Rusia antara kebijakan keamanan digital negara, kebebasan akses informasi, dan harapan publik akan tersedianya pilihan yang aman dan berkualitas di dunia maya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

17 Pelajar Tewas, Bus Terjun ke Jurang di Kolombia Seusai Kelulusan

17 Pelajar Tewas, Bus Terjun ke Jurang di Kolombia Seusai Kelulusan

News
| Senin, 15 Desember 2025, 16:07 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement