Advertisement
Masalah Baterai, Geely Tuntut Sunwoda Rp5,4 Triliun
Pengunjung melihat mobil pameran Geely di Turin Auto Show di Turin, Italia, Sabtu (27/9/2025). ANTARA/Xinhua/Li Jing - aa.
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Salah satu anak usaha Geely Holdings Group mengajukan gugatan perdata terhadap produsen baterai Sunwoda Electronic Co. Gugatan tersebut menuntut ganti rugi sebesar 2,31 miliar yuan atau setara Rp5,4 triliun terkait dugaan masalah kualitas baterai.
Mengutip laporan Carnewschina, Sabtu (27/12/2025), Sunwoda mengumumkan bahwa unit usahanya, Sunwoda Power Technology, telah menerima dokumen hukum dari Pengadilan Rakyat Menengah Ningbo, Provinsi Zhejiang, pada 25 Desember 2025. Dokumen tersebut mencakup surat gugatan perdata dengan nomor perkara (2025) Zhe 02 Min Chu No. 1870.
Advertisement
Penggugat dalam perkara ini adalah Viridi E-Mobility Technology (Ningbo) Co., Ltd. Perusahaan tersebut menuding sel baterai yang dipasok Sunwoda dalam periode Juni 2021 hingga Desember 2023 memiliki cacat kualitas yang menyebabkan kerugian finansial signifikan. Selain ganti rugi pokok sebesar 2,31 miliar yuan, Viridi juga menuntut bunga berdasarkan suku bunga pinjaman pasar yang dihitung sejak tanggal pengajuan gugatan hingga pembayaran dilakukan secara penuh.
Viridi E-Mobility Technology merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Geely Holdings Group. Perusahaan ini bergerak di bidang riset, pengembangan, manufaktur, dan penjualan baterai daya, sistem penggerak listrik, sistem pengisian daya, serta sistem penyimpanan energi untuk kendaraan energi baru. Produk Viridi digunakan oleh sejumlah merek otomotif premium, seperti Zeekr, Volvo, dan Lotus.
BACA JUGA
Kasus hukum ini muncul setelah laporan pada Oktober 2024, ketika sejumlah pemilik Zeekr 001 mendapat pemberitahuan dari diler bahwa kendaraan mereka perlu menjalani penarikan kembali (recall) dan penggantian baterai. Baterai tersebut diketahui menggunakan sel produksi Sunwoda dan dinilai berpotensi menimbulkan risiko keselamatan, termasuk kebakaran.
Sunwoda sendiri merupakan salah satu produsen baterai daya terbesar di Tiongkok. Pada paruh pertama 2025, perusahaan mencatat produksi baterai sebesar 9,07 GWh, menempatkannya di peringkat keenam nasional. Selain Geely, Sunwoda juga memasok baterai ke sejumlah produsen kendaraan listrik lain, seperti Li Auto, Xpeng, dan Leapmotor. Media Tiongkok 36kr bahkan melaporkan bahwa kendaraan listrik jarak jauh (extended-range) Xiaomi yang akan datang juga akan menggunakan baterai Sunwoda.
Di tengah sengketa Geely dan Sunwoda, produsen otomotif lain, Li Auto, justru menghadapi tantangan dari konsumennya. Perusahaan tersebut dilaporkan mengalami penolakan pelanggan saat mencoba mempromosikan penggunaan baterai Sunwoda pada model terbaru Li Auto i6.
Menurut laporan media Tiongkok QQ, Li Auto sempat melakukan survei kepada calon pemilik i6 terkait kesediaan mereka menerima kendaraan dengan baterai Sunwoda sebagai pengganti baterai CATL. Sebagai insentif, Li Auto menawarkan perpanjangan garansi dua tahun atau 40.000 kilometer di luar garansi standar delapan tahun atau 160.000 kilometer.
Namun, tawaran tersebut dinilai kurang menarik oleh konsumen. Banyak calon pembeli menyatakan kekhawatiran terhadap kualitas dan keandalan baterai Sunwoda. Sentimen pasar pun masih kuat mendukung baterai CATL yang selama ini dikenal memiliki konsistensi dan tingkat keandalan lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- Tabrakan Maut di Sleman, Pengendara Beat Tewas Ditabrak Honda City
- KRL Jogja-Solo Bertambah Tiga Perjalanan hingga 28 Desember 2025
- Mobil Sempat Tinggalkan Lokasi Seusai Kecelakaan di Tridadi Sleman
- Stasiun Jogja Diminta Tambah Permainan Tradisional untuk Anak
- Wali Kota Jogja Keluarkan Edaran Larangan Kembang Api Tahun Baru
Advertisement
Advertisement




