Advertisement
Akunnya Diblokir, Trump Dikabarkan Akan Bikin Media Sosial Sendiri
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah dibungkam di sejumlah media sosial. Kini, ia dikabarkan akan membuat platform media sosial sendiri untuk kembali bisa bersuara di ruang-ruang publik online.
"Trump akan kembali ke media sosial dalam waktu dua atau tiga bulan dengan platformnya sendiri," kata Jason Miller selaku mantan penasihat senior Trump, dikutip dari CNet, Senin (22/3/2021).
Advertisement
Miller menyebut tindakan Trump ini bakal menarik minat puluhan juta pengguna baru. Bahkan, platform Trump diprediksi akan menjadi game changer di industri media sosial.
Baca juga: 10 Negara di Dunia yang Paling Jarang Dikunjungi, Namanya Pun Asing
"Ini adalah sesuatu yang menurut saya menjadi tiket terpanas di media sosial. Ini akan sepenuhnya mendefinisikan ulang permainan dan semua orang akan menunggu dan menonton untuk melihat apa yang dilakukan Presiden Trump," tambah Miller.
Selama menjabat sebagai Presiden AS, Trump memiliki hubungan yang kontroversial dengan raksasa media sosial. Puncaknya terjadi pada Januari lalu, beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter, hingga Snapchat memblokir akun Trump.
Saat itu, Trump diduga menjadi dalang di balik penyerangan gedung Capitol AS. Ia juga dituduh sebagai pemicu kekerasan sekaligus mempengaruhi pendukungnya untuk tidak mengesahkan pemilu yang dimenangkan Joe Biden.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Butuh 600 Pegawai, Kapan Rekrutmen CPNS?
Sebelum dilarang, Trump diketahui menggunakan akun media sosialnya untuk menyebarkan tudingan tak berdasar mengenai penipuan pemilu. Trump juga mengunggah video untuk menyebarkan pesan tersebut ke pengikutnya.
Facebook dan Twitter akhirnya memutuskan untuk menghapus video tersebut. Hal ini dikhawatirkan video akan berdampak pada meluasnya tindakan kekerasan pasca-pemilu.
Selama menjabat sebagai Presiden AS, Trump juga dikenal sebagai provokator di Twitter. Media sosial berlogo burung biru ini seringkali menandai unggahan Trump sebagai konten yang menyalahi ketentuan perusahaan.
Bulan lalu, Chief Financial Officer Twitter Ned Segal mengatakan pemblokiran akun Trump akan terus berlaku, bahkan jika dia mencalonkan diri sebagai Presiden AS lagi.
"Kebijakan kami dirancang untuk memastikan bahwa pengguna tidak menghasut kekerasan. Jika ada yang melakukannya, kami harus menghapus mereka dari platform dan kebijakan kami tidak mengizinkan orang untuk kembali," jelas Segal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jokowi Minta TNI Kawal Transisi Pemerintahan dan Pilkada Serentak 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peredaran Jamu yang Mengandung Bahan Kimia Meningkat di DIY
- Cabup/Cawabup Batal Hadiri Sosialisasi Pilkada di Gunungkidul Night Carnival
- Ada Lowongan PPPK di Kabupaten Sleman, Segini Besaran Gaji yang Diterima Tiap Bulannya
- Terkait Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Tanggapan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir
- Ketum PP Muhammadiyah Tanggapi Kabar Abdul Mu'ti jadi Menteri Pendidikan di Kabinet Prabowo
Advertisement
Advertisement