4 Gerhana yang akan Terjadi di 2022
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Di tahun 2022, setidaknya ada 4 gerhana yang akan terjadi di muka bumi.
A.P Hasanuddin dan C. Widianingrum – Peneliti PR Antariksa dan Pranata Humas Kawasan Bandung-Garut mengatakan, gerhana ini berupa gerhana matahari dan bulan. Waktu terjadinya sendiri mulai awal Mei 2022 hingga November 2022.
Advertisement
Berikut 4 gerhana yang akan terjadi sepanjang 2022 dikutip dari laman edukasi BRIN Lapan.
1. Gerhana Matahari Sebagian 30 April/1 Mei 2022
Gerhana Matahari Sebagian adalah fenomena astronomis ketika Bumi, Bulan dan Matahari terletak pada satu garis lurus, permukaan Matahari yang teramati dari Bumi hanya tertutup sebagian saja oleh Bulan. Hal ini disebabkan oleh bayangan Bulan yang jatuh di permukaan Bumi hanya bayangan penumbra/semu saja, sedangkan bayangan umbra inti berada di luar permukaan Bumi.
Wilayah yang tertutupi oleh bayangan penumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari sebagian, sedangkan wilayah yang tertutupi oleh bayangan umbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari total. Gerhana ini puncaknya akan terjadi pada 30 April 2022 pukul 20.41.27 UT atau 1 Mei 2022 pukul 3.41.25 WIB*.
Gerhana ini merupakan gerhana ke-66 dari 71 gerhana dalam siklus Saros 119. Magnitudo (lebar) maksimum gerhana kali ini mencapai 63,89% diameter sudut Matahari. Gerhana ini hanya dapat disaksikan di Pasifik Tenggara dan sebagian Amerika Selatan. Gerhana diawali sejak 30 April pukul 18.45.23 UT dan berakhir pada pukul 22.38.06 UT*. Gerhana Matahari Sebagian kali ini bertepatan dengan konjungsi akhir bulan Ramadan 1443 H pukul 19.40.52 UT / 03.40.52 WIB*, sehingga hilal kemungkinan dapat disaksikan saat Matahari terbenam setelah gerhana. Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena tidak dilalui bayangan penumbra Bulan.
2. Gerhana Bulan Total 15/16 Mei 2022
Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika Bulan, Bumi dan Matahari berada pada satu garis lurus dan Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti/umbra Bumi. Sehingga, tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bulan.
Gerhana Bulan Total cenderung berwarna kemerahan disebabkan oleh pembiasan Rayleigh, yakni pembiasan sinar Matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi. Saat Bulan berada di sisi yang berlawanan dengan sisi Bumi yang mengalami siang hari, sinar Matahari akan menempuh lintasan yang lebih panjang dibandingkan dengan sisi Bumi yang mengalami siang hari, sehingga sinar Matahari yang sampai ke Bulan akan dibiaskan ke panjang gelombang yang lebih panjang dalam spektrum cahaya tampak yakni spektrum merah.
Gerhana Bulan Total dapat berwarna jingga kemerahan disebabkan oleh debu dan kualitas udara yang buruk pada lokasi pengamatan. Sementara itu, Gerhana Bulan Total dapat berwarna merah kusam hingga kecoklatan jika kualitas udara di lokasi pengamatan bersih dari debu.
Gerhana ini puncaknya akan terjadi pada 16 Mei 2022 pukul 04.11.33 UT atau 11.11.33 WIB*. Bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022. Gerhana ini merupakan gerhana ke-34 dari 72 gerhana dalam siklus Saros 131. Magnitudo (lebar) maksimum gerhana kali ini mencapai 141,37% diameter Bulan untuk umbra dan 237,26% diameter Bulan untuk penumbra.
Titik pusat Bulan berada di 25,32% diameter Umbra bumi sebelah selatan titik pusat umbra Bumi. Berikut ini waktu kontak untuk masing-masing fase gerhana Bulan*:
Awal Penumbra (P1) = 01.32.11 UT / 08.32.11 WIB
Awal Sebagian/Parsial (U1) = 02.27.57 UT / 09.27.57 WIB
Awal Total (U2) = 03.29.07 UT / 10.29.07 WIB
Akhir Total (U3) = 04.54.00 UT / 11.54.00 WIB
Akhir Sebagian/Parsial (U4) = 04.55.11 UT / 12.55.11 WIB
Akhir Penumbra (P4) = 06.50.52 UT / 13.50.52 WIB
Durasi Fase Penumbral = 5 jam 18 menit 40 detik Durasi Fase Umbral = 3 jam 27 menit 14 detik Durasi Fase Total = 1 jam 24 menit 53 detik Gerhana kali ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru dan sebagian besar Oseania.
Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena Bulan sudah di bawah ufuk. Gerhana kali ini bertepatan dengan Hari Raya Waisak 2566 Buddhist Era (BE) yang mana detik-detik Waisak terjadi saat purnama astronomis nisfu (pertengahan) Syawal 1443 H yakni pada pukul 11.14.10 WIB / 12.14.10 WITA / 13.14.10 WIT.
3. Gerhana Matahari Sebagian 25 Oktober 2022
Gerhana ini puncaknya akan terjadi pada 25 Oktober 2022 pukul 11.00.11 UT atau 18.00.11 WIB*.
Gerhana ini merupakan gerhana ke-55 dari 73 gerhana dalam siklus Saros 124. Magnitudo (lebar) maksimum gerhana kali ini mencapai 86,11% diameter sudut Matahari.
Gerhana ini hanya dapat disaksikan sebagian besar Eropa (kecuali Portugal dan Spanyol bagian Barat-Selatan), Aljazair bagian Barat Laut, Tunisia, Libya (kecuali bagian Barat Daya), Sudan, Ethiopia (kecuali bagian Selatan), Somalia (kecuali bagian Selatan), Mesir, Timur Tengah, Asia Tengah, Asia Selatan dan Rusia bagian Barat. Gerhana diawali sejak 25 Oktober pukul 08.58.21 UT dan berakhir pada pukul 13.02.18 UT*.
Gerhana Matahari Sebagian kali ini bertepatan dengan konjungsi akhir bulan Rabiul Awal 1444 H pada pukul 11.03.46 UT / 18.03.46 WIB*, sehingga hilal kemungkinan tidak dapat disaksikan saat Matahari terbenam untuk Indonesia. Gerhana ini tidak dapat disaksikan di Indonesia karena wilayah ini tidak dilalui bayangan penumbra Bulan.
4. Gerhana Bulan Total 08 November 2022
Gerhana ini puncaknya akan terjadi pada 08 November 2022 pukul 10.59.12 UT atau 18.59.12 WIB*. Gerhana ini merupakan gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam siklus Saros 136. Magnitudo (lebar) maksimum gerhana kali ini mencapai 135,89% diameter Bulan untuk umbra dan 241,43% diameter Bulan untuk penumbra. Titik pusat Bulan berada di 25,70% diameter Umbra bumi sebelah utara titik pusat umbra Bumi. Berikut ini waktu kontak untuk masing-masing fase gerhana Bulan*:
Awal Penumbra (P1) = 08.02.20 UT / 15.02.20 WIB
Awal Sebagian/Parsial (U1) = 09.09.15 UT / 16.09.15 WIB
Awal Total (U2) = 10.16.42 UT / 17.16.42 WIB Akhir Total (U3) = 11.41.40 UT / 18.41.40 WIB
Akhir Sebagian/Parsial (U4) = 12.49.06 UT / 19.49.06 WIB
Akhir Penumbra (P4) = 13.56.11 UT / 20.56.11 WIB
Durasi Fase Penumbral = 5 jam 53 menit 51 detik
Durasi Fase Umbral = 3 jam 39 menit 50 detik
Durasi Fase Total = 1 jam 24 menit 58 detik
Gerhana kali ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Islandia, Norwegia bagian Utara, Swedia bagian Utara, Finlandia, Rusia, Iran, Oman, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Oseania.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Berlakukan Status Siaga Banjir dan Longsor hingga 31 Desember 2024
- 150 Kader Adiwiyata SMP N 3 Banguntapan Dilantik, Siap Bergerak Lestarikan Lingkungan
- Polres Bantul Kerahkan 228 Personel untuk Mengamankan Masa Tenang Pilkada 2024
- Terlapor Tak Datang Klarifikasi, Penelusuran Dugaan Politik Uang di Pilkada Jogja Dihentikan
- Spanduk Tolak Politik Uang Ramai di Sleman Jelang Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement