Advertisement
Malam Ini, Pesawat Luar Angkasa Senilai 300 Juta Dolar Bakal Tabrak Asteroid

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pesawat ruang angkasa senilai $330 juta (£300 juta) dengan kecepatan 7 kilometer per detik akan menabrak asteroid yang berjarak sekitar 11 juta kilometer di atas Samudra Hindia di tengah malam hari Senin 26 September waktu AS.
Ini merupakan uji coba NASA untuk menghancurkan asteroid Dimorphos yang memiliki berat setengah ton itu. Proyek Dart, atau uji pengalihan asteroid ganda, adalah eksperimen, atau misi pertama yang akan menguji apakah asteroid dapat dibelokkan jika ditemukan pada jalur tabrakan dengan Bumi.
Advertisement
Harapannya, tabrakan pesawat itu, dapat mencegah Armageddon atau tabrakan asteroid pada bumi. Astronom dan Anggota Tim Investigasi Nasa Dart di Queen's University Belfast, Prof Alan Fitzsimmons, mengatakan yang mereka lakukan adalah menggunakan energi sebanyak mungkin dari Dart untuk menggerakkan asteroid.
BACA JUGA: Keren! Robot-Robot Pelayan Hotel dan Restoran Dipamerkan di Bali
Misi Dart diluncurkan dari pangkalan pasukan luar angkasa Vandenberg pada November tahun lalu. Pada Senin malam, pengendali misi akan menyerahkan kendali ke perangkat lunak Dart dan membiarkan probe itu mengendalikannya. Tabrakan itu, yang akan terjadi sekitar pukul 12.14 pada hari Selasa, waktu Inggris, akan direkam oleh kamera Dart dan dua lagi di atas probe Italia kecil bernama LiciaCube.
Misi Dart juga telah disetting agar tidak menjatuhkan Dimorphos ke jalur tabrakan dengan Bumi. Ketika Dart bertabrakan, dampaknya tidak lebih dari menaikkan awan puing dan memperlambat Dimorphos, dan mengubah orbitnya agar menjauh dari bumi.
Para astronom akan menggunakan teleskop darat untuk mengamati asteroid sebelum dan sesudah Dart bertabrakan. Di antaranya, teleskop baru yang dipasang di Turkana Basin Institute di Kenya utara bertujuan untuk menangkap momen tumbukan dan awan debu Dart muncul. Jumlah puing-puing akan tergantung pada energi tumbukan, jenis batuan Dimorphos terbuat dari dan apakah bahan terikat longgar atau erat.
BACA JUGA: Kemenkominfo dan Keamanan Siber Portugal Bahas Kerja Sama
Setelah tabrakan, para ilmuwan akan mengetahui seberapa banyak Dimorphos telah diperlambat oleh tabrakan tersebut. Untuk melakukan ini, mereka akan memantau kecerahan asteroid yang lebih besar, Didymos, yang sedikit meredup setiap kali Dimorphos melintas di depan untuk menyelesaikan satu putaran. Dimorphos saat ini membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk mengorbit Didymos, dan diperkirakan akan memakan waktu beberapa menit lebih lama setelah Dart menyerang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Bangun Semangat Toleransi, Dialog Mahasiswa Antaragama Digelar Libatkan 7 Kampus
- Wamen PU Diana: Pembangunan Pasar Terban Jogja Selesai September 2025
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
Advertisement