Advertisement

Induk Facebook PHK 11.000 Karyawan

Aprianto Cahyo Nugroho
Rabu, 09 November 2022 - 23:37 WIB
Budi Cahyana
Induk Facebook PHK 11.000 Karyawan Mark Zuckerberg, pendiri Meta Platforms Inc. - Bloomberg

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Induk Facebook, Instagram, dan Whatsapp, yakni Meta Platforms Inc. berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 11.000 karyawan perusahaan.

Hal ini diungkapkan Chief Executive Officer Meta Mark Zuckerberg dalam pernyataan resmi kepada karyawan pada Rabu (9/11/2022). Jumlah PHK ini setara dengan 13 persen jumlah seluruh tenaga kerja Meta. Selain PHK, perusahaan juga akan melanjutkan penghentian perekrutan hingga kuartal I/2023.

Advertisement

"Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini. Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya meminta maaf untuk mereka yang terkena dampak,” ungkap Mark seperti dikutip Bloomberg, Rabu (9/11).

Meta mengatakan mengatakan pengurangan akan terjadi di seluruh lini perusahaan. Namun, tim perekrutan bakal terpengaruh paling signifikan, sedangkan tim bisnis Meta akan mengalami restrukturisasi skala besar.

Salah satu faktor yang memengaruhi PHK ini ditengarai karena bisnis penjualan iklan Meta yang terpukul oleh perubahan kebijakan privasi yang diterapkan oleh Apple, pengetatan anggaran para pengiklan, dan meningkatnya persaingan dari kompetitor baru seperti TikTok.

Selain itu, Meta telah menghabiskan miliaran untuk membangun versi internet masa depan yang disebut metaverse. Namun, proyek ini kemungkinan masih butuh bertahun-tahun lagi agar dapat diterima secara luas.

Zuckerberg memperkirakan lonjakan e-commerce dan traffic web sejak awal lockdown Covid-19 akan berlangsung lama.

“Tetapi penurunan ekonomi makro, meningkatnya persaingan, dan hilangnya pendapatan iklan telah menyebabkan pendapatan kami jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Saya salah paham,” tutur Mark.

Pada akhir September, Zuckerberg telah memperingatkan karyawan bahwa Meta akan memangkas pengeluaran dan merestrukturisasi tim untuk beradaptasi dengan dinamika pasar.

“Selama 18 tahun pertama perusahaan, pada dasarnya kami tumbuh cepat pada setiap tahun, dan baru-baru ini pendapatan kami datar hingga sedikit turun untuk pertama kalinya. Jadi kami harus menyesuaikan,” pungkasnyua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement