Advertisement
Astronom Temukan Planet Terpanas, Suhunya Capai 1.050 Derajat Celcius

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Astronom menemukan sebuah planet ekstrasurya atau exoplanet yang berjarak hanya 1,8 juta cahaya dari bumi.
Planet yang disebut TOI-1075 b itu, terlihat dalam pengamatan dari pesawat luar angkasa Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA.
Advertisement
Data dari misi empat tahun ini mengungkapkan bahwa TOI-1075 b memiliki permukaan super panas sekitar 1.922 derajat Fahrenheit (1.050 Celcius).
Kondisi ekstrem ini terjadi karena kedekatan planet tersebut dengan bintang induknya, bintang kecil berwarna jingga merah yang berjarak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi.
Namun selain iklim planet yang panas dan orbit ultra-pendek yang hanya membutuhkan waktu 14,5 jam — hal ini menarik karena alasan besar lainnya: TOI-1075 b adalah salah satu yang paling masif di kelas planet ekstrasurya.
"Data baru menunjukkan bahwa TOI-1075 b adalah salah satu super-Earth paling masif yang ditemukan sejauh ini," tulis pejabat NASA dilansir dari Space.
Jika TOI-1075 b lebih dekat ke Bumi, dan manusia dapat berkunjung, mereka akan menyadari bahwa berat mereka di permukaan planet ini akan berlipat tiga karena TOI-1075 b hampir 10 kali lebih masif daripada Bumi.
BACA JUGA : Ilmuwan Temukan Planet Baru
Peneliti menemukan dunia ini melalui metode transit TESS. Untuk mendeteksi benda langit yang jauh seperti TOI-1075 b, pesawat ruang angkasa memindai langit malam untuk mencari tanda-tanda perubahan kecerahan.
Jika cahaya bintang meredup secara berkala, ini mungkin mengindikasikan keberadaan planet ekstrasurya karena setiap kali dunia mengorbit bintang dan lewat di depannya relatif terhadap Bumi, cahaya bintang akan terhalang sedikit.
Teknik ini memungkinkan misi untuk mengamati kandidat planet ekstrasurya ke-5.000, tonggak sejarah khusus yang dirayakan TESS awal tahun ini.
Dan setiap penemuan memiliki nilainya. NASA mengatakan bahwa TOI-1075 b, khususnya, akan membantu para ilmuwan menyempurnakan model pembentukan planet.
"Itu, pada gilirannya, akan membantu mereka memprediksi jenis atmosfer apa yang dimiliki super-Bumi dan jenis planet lain, atau apakah mereka memiliki atmosfer sama sekali."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Menengok Lava Bantal, Destinasi yang Dahulu Hanya Jadi Objek Penelitian Mahasiswa
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Sangat Deras Kemarin, Ini 4 Titik Tanah Longsor di Bantul
- Vaksinasi Booster II Diberikan, Begini Pandangan Epidemiolog UGM
- Sri Sultan Wacanakan Bansos Seumur Hidup, Begini Respons Dinsos Gunungkidul
- Kamis Pahing, Saatnya Siswa SMKN 1 Pandak Pasarkan Hasil Produk Belajar Mereka
- Siap Sambut Delegasi ATF 2023 sejak dari YIA, Ini yang Disiapkan Dispar Kulonprogo
Advertisement
Advertisement