Advertisement
Profil Linda Yaccarino CEO Twitter yang Terinspirasi Visi Elon Musk
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemlik Twitter Elon Musk menunjuk Linda Yaccarino, mantan kepala periklanan NBC Universal Linda untuk menempati posisi sebagai CEO Twitter.
CEO Twitter Linda Yaccarino, mengatakan dirinya terinspirasi dengan visi yang dimiliki Elon Musk yang ingin menciptakan masa depan menjadi lebih cerah dan semangat untuk mengubah platform media sosial tersebut. Pernyataan tersebut merupakan kali pertama dia berbicara di depan umum setelah disiarkannya informasi pada Kamis (11/5/2023) mengenai dirinya menjadi CEO Twitter pengganti Elon Musk.
Advertisement
BACA JUGA : Elon Musk Jual 1,3 Juta Mobil Listrik Selama 2022
Pengangkatan Yaccarino tersebut dilakukan oleh Musk pada Jumat (12/5/2023), yang telah menjabat sebagai CEO mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar atau sekitar Rp 651,7 triliun pada Oktober tahun lalu.
"Saya sudah lama terinspirasi oleh visi Musk untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Saya senang membantu membawa visi ini ke Twitter dan mengubah bisnis ini bersama-sama!" kata Yaccarino melalui akun Twitter-nya.
Menariknya, Yaccarino dan Musk sebelumnya sempat tampil bersama pada bulan lalu di sebuah konferensi industri untuk sesi berjudul "Twitter 2.0: From Conversations to Partnerships.
Sebelum menjadi CEO Twitter, Linda bekerja di NBCUniversal selama 11 tahun. Berdasarkan laman Linkedin miliknya, Senin (15/5/2023), Linda merupakan lulusan dari Penn State University pada tahun 1981 -1985, jurusan Telekomunikasi.
Linda pun bekerja di Turner di bagian Sales, Marketing dan Acquisitions selama 19 tahun dari 1992 sampai 2011. Jabatan terakhirnya pun menjadi Executive Vice President/COO Advertising Sales, Marketing and Acquisitions.
BACA JUGA : Elon Musk Mundur dari Posisi CEO Twitter,
Ia bekerja di NBC Universal selama 11 tahun, dari 2011 sampai 2023. Posisi terakhirnya pun menjadi Chairman, Global Advertising & Partnerships. Linda pun dinilai berpengalam di bidang periklanan.
Hal ini pun sejalan dengan kebutuhan Twitter. Sejak Elon Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober, para pengiklan telah meninggalkan platform media sosial ini, khawatir bahwa iklan mereka dapat muncul di samping konten-konten yang tidak pantas setelah perusahaan ini kehilangan hampir 80 persen stafnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pembelian LNG Pertamina Bermasalah, KPK Telusuri Dugaan Korupsi
Advertisement
Mengenal Republik Palau, Negara Kepulauan di Dekat Indonesia yang Jarang Disebut
Advertisement
Berita Populer
- Jeff Smith dan Aisyah Aqilah Bagikan Tantangan Perankan Karakter Unik di Drama Aku Tak Membenci Hujan
- Lantai 3 Parkir ABA Malioboro Ditutup, Kerap Jadi Tempat Indehoi Para Muda Mudi
- Insinerator Pemusnah Sampah Akan Dioperasikan di 2 Lokasi pada Januari 2025
- KPU RI Siapkan Opsi Pilkada Ulang untuk Kemenangan Kotak Kosong
- Anggota DPRD DIY Soroti Masalah Sampah di Kota Jogja, Desak Perhatian Serius dari Pemkot
Advertisement
Advertisement