Advertisement
Alasan Portugal Larang Gunakan Teknologi 5G China

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Dewan keamanan siber Portugal CSSC telah meluncurkan sebuah resolusi yang secara resmi dapat melarang operator telekomunikasi untuk menggunakan peralatan China dalam jaringan seluler 5G berkecepatan tinggi.
BACA JUGA: Malaysia Tak Lagi Monopoli Jaringan 5G
Advertisement
Melansir Reuters pada Sabtu (27/5/2023), CSSC sendiri merupakan badan penasihat Perdana Menteri dan resolusi yang dikeluarkannya tertanggal 23 Mei 2023 ini merupakan pukulan lain bagi upaya raksasa teknologi China Huawei untuk memasuki pasar 5G di Portugal dan mungkin memperpanjang kontrak yang sudah ada.
Berdasarkan undang-undang yang disetujui Agustus lalu, pemerintah dapat mengatur pengecualian, pembatasan penggunaan, atau penghentian penggunaan peralatan atau layanan perusahaan telekomunikasi, menetapkan syarat dan tenggat waktu bagi operator untuk mematuhinya.
Sementara itu, operator utama negara tersebut, Altice, NOS dan Vodafone telah mengumumkan bahwa mereka tidak akan menggunakan peralatan Huawei di jaringan inti 5G, mengingat kekhawatiran Eropa dan Amerika Serikat bahwa campur tangan China dalam infrastruktur penting dapat membahayakan keamanan.
Selama ini, jaringan 5G Portugal tidak berdiri sendiri dan sebagian besar masih mengandalkan teknologi dan peralatan 4G.
Tanpa menyebut nama China atau pemasok China, CSSC memberikan peringatan tentang adanya risiko tinggi pada keamanan dari pemasok atau penyedia yang bermarkas di negara yang pemerintahnya melakukan kontrol, campur tangan, atau tekanan terhadap aktivitasnya di negara ketiga.
Pandangannya diambil berdasarkan laporan yang dirahasiakan yang telah melakukan evaluasi terhadap keamanan peralatan pada jaringan komunikasi elektronik publik yang memanfaatkan teknologi 5G.
Dalam laporan itu juga dikatakan adanya risiko keamanan ketika negara tempat pemasok berada tidak memiliki perjanjian mengenai perlindungan data, keamanan siber, atau perlindungan kekayaan intelektual dengan Portugal atau Uni Eropa.
Dalam sebuah pernyataan, Huawei menyatakan bahwa mereka tidak memiliki informasi sebelumnya, dan belum berkonsultasi mengenai masalah ini.
Huawei juga menjelaskan bahwa saat ini mereka masih mengumpulkan informasi mengenai sifat dari penilaian tersebut dan berharap untuk terus melayani klien Portugal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polri Klaim Selesaikan 3.326 Kasus Premanisme dalam Operasi Serentak
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Soal Kelanjutan Rencana Pengembangan Wisata Malam Parangtritis, Begini Kata Dispar DIY
- Jalan Tegalsari-Klepu Kokap Penghubung YIA-Borobudur Hanya Diperbaiki 4 Kilometer, Ini Alasannya
- Pendaftar Sekolah Rakyat Sonosewu dan Purwomartani Tembus 700 Orang, Dinsos Gelar Verifikasi Lapangan
- Cak Imin Resmikan SPPG BUMDes Tridadi Sleman
- Warga Kasihan Jadi Korban Penipuan Modus Balik Nama Sertifikat
Advertisement