Advertisement

Jelang Peluncuran Satria I, Kemenkominfo Akan Tinjau Satelit Mitigasi

Rahmad Fauzan
Jum'at, 09 Juni 2023 - 09:57 WIB
Sunartono
Jelang Peluncuran Satria I, Kemenkominfo Akan Tinjau Satelit Mitigasi Ilustrasi satelit komunikasi - Wikimedia Commons

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Jelang peluncuran Satelit Multi Fungsi Satria I, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana meninjau satelit mitigasi atau hot backup satellite (HBS). 

Hot Backup Satellite (HBS) adalah satelit untuk mitigasi risiko Satria I yang dinilai memiliki kompleksitas dan potensi gangguan operasional tinggi.

Advertisement

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan pemerintah akan kembali melakukan peninjauan HBS Satelit Satria yang dibuat di markas pesawat jenis booing, Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan hasil peninjauan tahun lalu, progres pembuatan HBS Satelit Satria berjalan sesuai dengan target, meskipun sempat menemui kendala transportasi dan logistik.

Perang Rusia-Ukraina mengganggu proses distribusi logistik pembuatan HBS Satelit Satria. Perang tersebut, kata Usman, merusak pesawat-pesawat Rusia yang menjadi moda utama distribusi peralatan HBS Satelit Satria, Antonov.

“Distribusi dialihkan ke moda transportasi laut di mana peralatan-peralatan yang digunakan untuk pembuatan HBS tersebut harus dipereteli dulu. Jadi, waktunya lebih lama,” kata Usman saat ditemui di Jakarta, Jumat (9/7/2023).

Terkait peluncuran Satria, kata Usman, kemungkinan diluncurkan pekan depan. Ground segmen sudah siap untuk menerima sinyal satelit tersebut. 

Aspek komunikasi pendukung satelit tersebut disiapkan di 11 lokasi, antara lain Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura. Sebagai informasi, Satelit Satria-1 direncanakan meluncur pada Juni 2023 di orbit 146 Bujur Timur dan akan beroperasi pada kuartal IV/2023.

Konstruksi Satelit Satria1 melibatkan sejumlah perusahaan, yakni PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) dengan perusahaan asal Perancis, Thales Alenia Space (TAS) dengan nilai kontrak senilai US$550 juta, atau setara Rp 8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Disebut-sebut Bakal Memberikan Paket Senjata ke Israel Senilai Rp16 Triliun

News
| Sabtu, 20 April 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement