Keren! BRIN Kembangkan Teknologi Penginderaan Jauh untuk Deteksi Ladang Ganja
Advertisement
Harianjogja,com, JAKARTA—Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan teknologi penginderaan jauh berbasis satelit melalui machine learning untuk mendeteksi dan memantau keberadaan ladang ganja. Teknologi ini dapat mendeteksi keberadaan secara cepat dan akurat.
Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin mengatakan satelit dapat mendeteksi keberadaan ladang ganja secara cepat dan akurat, serta bisa memantau area yang luas tanpa harus melakukan survei manual yang memakan waktu dan biaya besar.
Advertisement
"Sistem itu bekerja dengan mengembangkan model deteksi melalui machine learning," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Rokhis menuturkan teknologi itu menggunakan berbagai pendekatan untuk mempermudah identifikasi ladang ganja.
Beberapa metode yang digunakan dapat mengidentifikasi area terbuka di tengah hutan yang memungkinkan sinar matahari langsung, termasuk mendeteksi perubahan objek yang menunjukkan fase pertumbuhan tanaman, serta membedakan pantulan spektral cahaya dari tanaman ganja dan tanaman lainnya.
Baca Juga
Sampah Popok dan Pembalut Perlu Penanganan Khusus, Peneliti BRIN: Jadi Beban Lingkungan
Perkuat Armada Penelitian Laut, Dua Kapal Riset Nasional Dibangun BRIN
Buruan Submit! BRIN dan LPDP Buka 8 Skema Pendanaan Riset Senilai Total Rp700 Miliar
Menurut Rokhis, BRIN telah memiliki pengalaman yang luas dalam penelitian dan pengembangan pemanfaatan data satelit untuk berbagai keperluan, termasuk pengamatan objek di darat, laut, dan atmosfer.
Hal ini menempatkan mereka dalam posisi yang ideal untuk mengembangkan sistem yang dapat memberikan informasi yang cepat, akurat, dan efisien dalam hal biaya terkait keberadaan ladang ganja ilegal.
"Riset identifikasi ladang ganja dengan data satelit akan dilanjutkan dengan pendekatan metode machine learning dan artificial intelligence," papar Rokhis.
"Pengenalan karakteristik objek ladang ganja, baik dari fisik maupun pantulan spektral cahaya dari tanaman merupakan bagian penting dari riset. Harapannya riset ini dapat menghasilkan informasi yang cepat, akurat, dan murah,” imbuhnya.
BRIN akan melanjutkan riset identifikasi ladang ganja melalui satelit dengan pendekatan metode pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
Pengenalan karakteristik objek ladang ganja, baik dari fisik maupun pantulan spektral cahaya dari tanaman merupakan bagian penting dari riset.
Beberapa waktu lalu BRIN telah menjalin kerja sama penelitian dengan Polda Sumatera Utara (Sumut). Kerja sama itu membuahkan hasil dengan ditemukannya lima hektare ladang ganja di Pegunungan Tor Sihite, Kabupaten Mandailing Natal, Sumut.
Rokhis berharap kerja sama antara lembaga penelitian dan lembaga penegak hukum melalui pemanfaatan teknologi canggih dan kerja sama yang solid dapat mengatasi masalah ladang ganja ilegal secara signifikan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Warga Keluhkan Pembakaran Sampah oleh Transporter, DLH Bantul Siap Bertindak
- 2 Sekolah di Kulonprogo Ini Berpotensi Terdampak Pembangunan Tol Solo-Jogja-YIA
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
Advertisement
Advertisement