Museum Nasional Indonesia dan Epson Indonesia Hadirkan Pengalaman Visual Baru Saat Re-opening Museum
Advertisement
JAKARTA—Epson Indonesia berkomitmen mendukung pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia (MNI). Sebagai bentuk komitmen Epson untuk memperkaya pengalaman seni dan budaya di Indonesia, Epson menghadirkan Teknologi Proyektor 3LCD dengan kecerahan tinggi hadir pada beberapa instalasi seni dan edukasi yang mampu memberikan pengalaman visual yang mendalam, imersif, dan interaktif bagi para pengunjung.
Di bawah naungan Indonesian Heritage Agency (IHA), Museum Nasional Indonesia yang dikenal sebagai pusat koleksi sejarah dan budaya Indonesia, kini membuka babak baru bagi tata pamer dan pengelolaan museum melalui penambahan instalasi-instalasi digital untuk membuat penyampaian narasi lebih modern.
Advertisement
Teknologi proyektor 3LCD dari Epson memampukan visualisasi konten yang lebih tajam, hidup, dan dinamis, sehingga mampu menciptakan suasana imersif yang menarik dan edukatif.
Managing Director Epson Indonesia, Ng Ngee Khiang (NK) menyampaikan, “Kami merasa terhormat dapat berkontribusi dalam pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia melalui dukungan teknologi kami. Epson percaya bahwa teknologi tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan produktivitas, tetapi juga mampu menghidupkan sejarah dan budaya. Kami berharap solusi proyektor 3LCD ini dapat memberikan pengalaman yang lebih berkesan bagi para pengunjung dan dapat meningkatkan minat masyarakat akan budaya Indonesia.”
Teknologi Proyektor Epson: Narasi Seni dan Budaya Lebih Dinamis dan Hidup
Museum tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga sebagai ruang edukasi yang interaktif. Epson Indonesia berperan penting dalam membantu Museum Nasional Indonesia menghadirkan cara baru yang lebih menarik dan mendidik dalam menyampaikan informasi sejarah dan budaya.
Teknologi Epson dipilih karena proyektor 3LCD Epson menawarkan keunggulan dalam menghasilkan gambar dan video dengan warna yang lebih tajam, akurat,dan cerah. Dengan rentang kecerahan hingga 20.000 lumens, proyektor ini mampu menampilkan konten visual yang jelas bahkan di ruang terbuka sekalipun.
Selain itu, teknologi seamless edge blending 2 memungkinkan proyeksi multi-layer menyatu tanpa batas, sehingga ideal untuk instalasi seperti video mapping dan ruang imersif di museum.
Tantangan instalasi yang memiliki kebutuhan khusus pada Museum Nasional Indonesia, seperti kebutuhan jarak tembak yang dekat, ukuran gambar yang besar, dan kualitas resolusi gambar serta video yang tinggi dapat terjawab oleh teknologi Epson melalui variasi jenis lensa yang dimiliki oleh Proyektor Epson seperti Lensa Ultra Short-Throw, Short-Throw, Standard Throw, Middle-Throw hingga Long Throw Lensa.
Fleksibilitas ini penting bagi instalasi museum seperti MNI yang memiliki berbagai area seperti ruang pemulihan, repatriasi, dan video mapping bangunan untuk menyesuaikan dengan penempatan objek seni dan budaya serta pengunjung yang akan menikmati warisan budaya ini.
Dengan kemampuan proyeksi berformat besar dan fitur seamless edge blending, instalasi di Museum Nasional Indonesia kini bisa menampilkan animasi, film dokumenter, hingga peta digital dengan efek interaktif yang memikat.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik museum, terutama bagi kalangan muda dan keluarga. Kerja sama ini juga bertujuan menyesuaikan penyampaian informasi dengan preferensi generasi muda yang lebih tertarik pada konten visual dan interaktif. Dengan tampilan yang lebih modern dan teknologi digital yang terintegrasi, diharapkan museum dapat menjadi tempat yang lebih relevan dan menarik bagi generasi yang tumbuh di era teknologi ini.
Dukung Seni dan Pendidikan
Keterlibatan Epson Indonesia dalam proyek ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mendukung pengembangan seni, pendidikan, dan budaya melalui inovasi teknologi. Selain Museum Nasional Indonesia, Epson juga telah bekerja sama dengan berbagai galeri seni dan institusi pendidikan di Indonesia.
“Pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia. Epson ingin menjadi bagian dari perjalanan ini dengan menawarkan pengalaman baru yang menggabungkan sejarah, cagar budaya, dan teknologi,” kata Head of Product Marketing Visual Instrument and Corporate Product Epson Indonesia, Zanipar SA Siadari.
Melalui kerja sama ini, Museum Nasional Indonesia dan Epson berharap dapat menciptakan lingkungan belajar dan apresiasi seni yang lebih menarik dan inovatif bagi masyarakat Indonesia.
Produk dan Teknologi Epson di Museum Nasional Indonesia
Museum Nasional Indonesia kini semakin modern dengan memanfaatkan berbagai model proyektor Epson di beberapa area penting. Teknologi ini dipilih karena mampu memberikan kualitas gambar superior dengan resolusi tinggi, kecerahan optimal, dan fleksibilitas instalasi, sehingga ideal untuk digunakan di ruang-ruang pameran dan edukasi seperti museum.
Epson juga menghadirkan Proyektor High Brightness terbaru yaitu EB-PQ2220B dengan tingkat kecerahan 20000 Lumens dan tingkat ketajaman gambar 4K Crystal Motion.
Proyektor ini merupakan Proyektor terkecil dan teringan dengan kecerahan 20.000 lumens dan resolusi 4K yang mampu menghasilkan gambar visual yang detail luar biasa, realistis,dan tajam.
Keseluruhan Pembukaan Museum Nasional Indonesia ini menggunakan 18 units Epson High Brightness Projector dengan rentang kecerahan 5.000 hingga 15.000 Lumens pada area di dalam ruangan, dan 15 Units Epson High Brightness Projector pada rentang kecerahan 16.000 hingga 25.000 Lumens pada area luar ruangan. Kolaborasi multi-stakeholder menjadi faktor kunci dalam proses revitalisasi berkelanjutan ini.
Bersama dengan IHA, Museum Nasional Indonesia melibatkan berbagai pihak termasuk Ikatan Ahli Kurator Indonesia, ahli cagar budaya, komunitas budaya, lembaga internasional, sejarawan, arsitek, serta tokoh-tokoh nasional. Semua pihak ini berperan penting dalam merancang dan merealisasikan ide serta konsep baru yang kini membentuk wajah baru MNI.
"Kolaborasi multi-stakeholder ini telah membantu mendefinisikan ulang peran Museum Nasional Indonesia, bukan hanya sebagai tempat penyimpanan koleksi sejarah, tetapi juga sebagai institusi yang hidup dan dinamis. MNI kini berfungsi untuk mempromosikan pemahaman dan apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia secara lebih relevan. Melalui kerja sama lintas sektor ini, kami berharap MNI dapat terus menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, memberikan edukasi sekaligus inspirasi bagi generasi saat ini dan yang akan datang," kata Plt. Kepala Indonesian Heritage Agency, Ahmad Mahendra.
“Salah satu kegiatan publik menarik selain Ruang Imersif A adalah instalasi video mapping yang juga didukung oleh Epson pada fasad Gedung A Museum Nasional 4 Indonesia yang dapat dinikmati publik hingga akhir bulan ini,” kata Ahmad Mahendra pada pembukaan awal MNI pada 15 Oktober 2024 lalu.
Sinergi Epson dan Cukup Cakap dalam Transformasi Digital MNI
Dalam mewujudkan konsep baru museum, Epson bekerja sama dengan Cukup Cakap, sebuah perusahaan inovasi digital, untuk mengintegrasikan teknologi visual dengan media interaktif.
Sinergi ini memungkinkan museum mengembangkan pameran yang tidak hanya edukatif tetapi juga menghibur, terutama bagi generasi muda dan keluarga. Melalui kolaborasi ini, MNI dapat memanfaatkan teknologi Epson untuk menghadirkan konten dalam format baru yang lebih menarik, seperti presentasi video, pemetaan 3D, dan ruang imersif.
“Kami melihat bahwa teknologi Epson memiliki fleksibilitas dan kualitas yang ideal untuk lingkungan seperti museum. Dengan dukungan ini, MNI bisa memperkaya kontennya dan menyampaikannya dengan cara yang inovatif,” ungkap perwakilan Cukup Cakap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Perang Ukraina Vs Rusia, AS Bakal Hapus Utang Ukraina US$4,65 Miliar
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Dishub DIY Tak Melarang Kendaraan Wisatawan Melewati Jalan Imogiri-Mangunan Bantul
- Besok, Undangan Memilih di Pilkada Sleman Mulai Didistribusikan
- Banket Longsor Timpa Dua Rumah, Lurah Bangunjiwo Minta Warga Perhatikan Konstruksi Bangunan dan Tanah
- Diguyur Hujan Deras, Dua Talud di Jogja Ambrol
- Kebijakan Opsen Diterapkan, PAD Sleman dari Pajak Kendaraan Diprediksi Tembus Rp200 Miliar di 2025
Advertisement
Advertisement