Advertisement
Satelit Nusantara Lima Diluncurkan dari Florida Selasa 9 September

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kebutuhan infrastruktur satelit untuk mendukung pengembangan teknologi dan jaringan komunikasi di Tanah Air masih sangat besar. Satelit Nusantara Lima rencanany akan diluncurkan pada Selasa (9/9/2025) pukul 08.02 WIB.
Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Wayan Toni Supriyanto mencontohkan kebutuhan data berbasis satelit untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) mencapai 1,3 terabit per detik. Adapun kapasitas satelit berbendera Indonesia yang ada saat ini baru ada sekitar 360 Gbps.
Advertisement
BACA JUGA: Ratusan Notaris di DIY Jalani Pemeriksaan Protokol, Ini Tujuannya
Kapasitas ini baik dari satelit yang sudah meluncur maupun tambahan dari Nusantara Lima milik PT Pasific Satelit Nusantara (PSN) yang direncanakan diterbangkan pada Selasa, 9 September 2025 pukul 08.02 WIB atau Senin (8/9/2025) pukul 20.02 waktu Florida, Amerika Serikat.
“Artinya ini kapasitas satelit Indonesia total baru 360 Gbps, masih banyak kebutuhan,” katanya di sela Welcome Dinner Peluncuran Nusantara Lima di Florida, Minggu (7/9/2025) waktu setempat.
Wayan menekankan pemanfaatan infrastruktur satelit sangat dibutuhkan, terutama bagi Indonesia yang berbentuk kepulauan. "Dengan peluncuran Nusantara 5 kami berharap bermanfaat untuk bangsa dan negara,” kata Wayan.
Satelit diluncurkan dengan roket Falcon 9 itu memiliki kapasitas hingga 160 gigabit per detik, menjadikannya satelit dengan kapasitas terbesar di Asia. “Dengan munculnya Nusantara 5 ini juga menjadi penyemangat Indonesia Digital 2045,” katanya.
Sebagai regulator, Komdigi memastikan agar industri satelit nasional dapat bersaing secara adil dengan pemain global. “Komdigi itu adalah regulator. Harus menciptakan level playing field dan equal treatment yang sama. Semua penyelenggara komunikasi di Indonesia, kalau sudah sesuai aturan, harus diperlakukan sama,” ujarnya.
BACA JUGA: Long Weekend, Kunjungan Wisatawan ke Bantul Tembus 28.000 Orang
Komdigi juga berperan sebagai administrator negara dalam pengelolaan orbit dan spektrum satelit, termasuk koordinasi dengan International Telecommunication Union (ITU) maupun negara lain. “Kami mengatur filing satelit dan melakukan koordinasi core sat, baik dengan negara asing maupun penyedia satelit GSO maupun non-GSO,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gus Irfan Pastikan Nyatakan Tak Ada Anggaran Baru di Kementerian Haji dan Umrah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- KA Prameks Hari Ini, Paling Pagi 05.10 WIB Stasiun Kutoarjo-Tugu
- Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan di Langit Jogja
- Bus DAMRI (Jogja-YIA dan Kebumen-YIA) Paling Pagi Pukul 04.00 WIB
- KRL Solo Jogja, Paling Malam dari Stasiun Palur Pukul 20.42 WIB
- KA Bandara dari Stasiun Tugu Jogja, Hari Ini Paling Cepat 04.20 WIB
Advertisement
Advertisement