Advertisement
OpenAI Uji Fitur Group Chats untuk Kolaborasi Pengguna
Open AI / Ilustrasi Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—OpenAI mulai menguji fitur group chats yang memungkinkan pengguna berkolaborasi dalam satu percakapan dengan bantuan ChatGPT, hadir di empat wilayah awal.
Menurut blog resmi OpenAI, uji coba ini baru berlaku di empat wilayah, yaitu Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Selandia Baru. Fitur ini dapat diakses oleh pengguna ChatGPT Free, Go, Plus, maupun Pro.
Advertisement
OpenAI menjelaskan bahwa grup chat memungkinkan beberapa orang berinteraksi dalam percakapan yang sama sambil memanfaatkan kemampuan ChatGPT secara kolektif. Contohnya, saat merencanakan liburan akhir pekan, pengguna dapat membuat grup chat yang berisi teman-temannya, lalu meminta ChatGPT untuk menyusun itinerary, membandingkan destinasi, atau membuat daftar barang bawaan yang dapat dilihat seluruh anggota. Fitur ini juga dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih praktis, seperti mencari restoran yang cocok untuk semua anggota grup atau menyelesaikan perdebatan ringan dengan bantuan AI.
Untuk keperluan pekerjaan atau sekolah, pengguna dapat membuat grup untuk mengerjakan outline, berbagi artikel, bertanya, dan meminta ChatGPT merangkum serta mengorganisir informasi yang dibahas bersama. Cara menggunakan grup chat cukup mudah: pengguna hanya perlu mengetuk ikon “people” di pojok kanan atas percakapan baru atau yang sudah ada. Ketika seseorang ditambahkan, ChatGPT secara otomatis akan membuat salinan baru sebagai grup chat terpisah, sehingga percakapan pribadi sebelumnya tetap aman. Pengguna juga dapat mengundang hingga 20 orang melalui tautan khusus.
BACA JUGA
Saat pertama kali bergabung, setiap pengguna diminta untuk membuat profil singkat berisi nama, foto, dan username agar anggota lain dapat saling mengenal. Grup chat berfungsi seperti percakapan ChatGPT biasa, tetapi dapat diikuti oleh banyak orang. ChatGPT akan menggunakan model terbaik melalui GPT-5.1 Auto dan berusaha mengikuti alur percakapan secara alami, serta hanya menjawab ketika relevan. Pengguna juga dapat memanggil ChatGPT secara eksplisit dengan mengetik namanya. Selain itu, ChatGPT dapat memberikan reaksi emoji dan menggunakan foto profil anggota untuk membuat gambar personal sesuai permintaan.
OpenAI mengutamakan privasi dalam fitur ini. Grup chat dipisahkan dari percakapan pribadi dan tidak menggunakan personal memory pengguna. ChatGPT juga tidak membuat memori baru dari percakapan grup. Perusahaan menyatakan akan mempertimbangkan pengaturan lanjutan di masa depan agar pengguna dapat mengatur bagaimana memori digunakan dalam konteks grup. Pengguna memiliki kontrol penuh atas partisipasi mereka: setiap orang harus menerima undangan sebelum bergabung, dapat melihat siapa saja di dalam grup, dan dapat keluar kapan saja.
Selain itu, anggota grup dapat menghapus peserta lain, kecuali pembuat grup yang hanya dapat keluar atas keinginannya sendiri. Untuk pengguna di bawah 18 tahun, ChatGPT secara otomatis membatasi tampilan konten sensitif, dan orang tua dapat menonaktifkan fitur grup melalui parental controls.
OpenAI menegaskan bahwa fitur grup chat merupakan langkah awal menuju pengalaman ChatGPT yang lebih kolaboratif. Perusahaan berharap dapat mempelajari perilaku pengguna selama fase uji coba ini sebelum memperluas fitur ke lebih banyak negara dan paket layanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Turki Catat 4.460 Kasus Mengakhiri Hidup, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kekeringan di Kulonprogo Mulai Mereda, Dropping Air Dihentikan
- Mobil Pikap Terguling di Jalan Jogja-Wates, Sopir Luka Kepala
- Pasangan Mahasiswa Pembuang Bayi di Ngemplak Ditangkap Polisi
- Harga Kebutuhan Pokok di Gunungkidul Mulai Naik
- Korupsi, Lurah dan Carik di Gunungkidul Ditahan di Lapas Wirogunan
Advertisement
Advertisement




